Pasukan Terjun Payung Rusia Serbu Kharkiv, Pertempuran Sengit Meletus

Militer Ukraina menyatakan pasukan terjun payung Rusia telah mendarat di kota Kharkiv yang terletak di wilayah timur Ukraina, Rabu (2/3). Tak lama setelah pendaratan, pertempuran terjadi.

"Pasukan udara Rusia mendarat di Kharkiv dan menyerang satu rumah sakit lokal," demikian pernyataan militer Ukraina dalam Telegram, Rabu (2/3), dikutip dari AFP.

Lihat Juga : Ukraina Gagalkan Upaya Pasukan Elite Chechen Pro-Rusia Bunuh Zelensky

"Ada pertempuran yang terjadi antara para penjajah dan warga Ukraina."

Kharkiv merupakan kota berpenduduk 1,4 juta orang dan berada di dekat perbatasan Rusia. Kota ini menjadi target pasukan Rusia sejak Presiden Vladimir Putin meluncurkan invasi ke Ukraina pekan lalu.

Tak hanya Kharkiv, pasukan Rusia juga menyerang berbagai kota Ukraina.

Lihat Juga : Penyebab Muslim Chechen Terbelah antara Pro-Rusia dan Bela Ukraina

Di Kherson misalnya, beberapa pejabat pada Selasa (1/3) mengatakan Rusia membangun pos pemeriksaan di kota itu. Wali Kota Kherson, Igor Kolykhayev, menyatakan pasukan Moskow juga berhasil mengambil alih stasiun kereta dan pelabuhan dalam waktu semalam.

Berpindah ke Mariupol, salah satu pelabuhan di Laut Azov, turut menjadi lokasi pertempuran pasukan Rusia-Ukraina. Wali Kota Mariopol, Vadym Boychenko, mengumumkan lebih dari 100 orang terluka di kota ini, Selasa (1/3).

Di Borodyanka, yang berjarak 50 km dari Kiev, serangan Rusia menghantam dua bangunan masyarakat, Selasa (1/3).

Selain itu, Kementerian Pertahanan Ukraina juga menyatakan kekhawatirannya atas kemunculan serangan dari Belarus.

"Pasukan Belarus telah diperintahkan untuk siaga dan ditempatkan di daerah yang paling dekat dengan perbatasan Ukraina," demikian pernyataan Kemhan Ukraina dalam Facebook. Intelijen Ukraina juga melihat pergerakan pesawat yang signifikan di area perbatasan, pun juga konvoi yang membawa makanan dan amunisi.

Lihat Juga : Rangkuman Situasi Terkini Rusia Invasi Ukraina Rabu 2 Maret

Menurut badan itu, Belarus mungkin bakal mendukung invasi Rusia ke Ukraina di masa depan.

Sejak Presiden Vladimir Putin memutuskan menyerang Ukraina pada pekan lalu, negara itu dipenuhi dengan serangan rudal dan artileri. Serangan ini membuat lebih dari 500 ribu warga Ukraina mengungsi ke beberapa negara tetangga, salah satunya Polandia.