Setidaknya 21 nyawa melayang dan 112 orang lainnya terluka akibat bombardir Rusia di Kota Kharkiv, Ukraina, dalam 24 jam belakangan hingga Rabu (2/3).
Sebagaimana dilansir Reuters, Gubernur kawasan tempat Kharkiv berada, Oleg Synegubov, mengonfirmasi jumlah korban tewas tersebut.
CNN melaporkan bahwa Rusia mulai menggempur kota kedua terbesar di Ukraina itu pada Selasa. Beberapa jam pertama, serangan Rusia menghantam gedung pemerintahan kawasan Kharkiv hingga menewaskan 10 orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu, gelombang gempuran baru Rusia kembali meletus. Serangan terbaru itu menyasar kompleks apartemen yang terletak di dekat sebuah rumah sakit.
Selain Kharkiv, Rusia juga kembali membombardir Ibu Kota Ukraina, Kiev. Rentetan ledakan terus terdengar di Kiev pada Rabu malam sekitar pukul 22.40 waktu setempat.
Serangan udara Rusia juga menerjang distrik Babi Yar di jantung kota Kiev, menewaskan setidaknya lima orang. Selain menghancurkan menara stasiun televisi, gempuran Rusia itu turut menerjang monumen peringatan tragedi Holocaust.
Invasi Rusia ke Ukraina saat ini sudah memasuki hari ketujuh. Perang pecah setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan operasi militer di Donbas, wilayah di timur Ukraina yang dikuasai separatis pro-Rusia.
Tak lama setelah itu, pasukan Rusia merangsek masuk Ukraina melalui utara, selatan, dan timur. Ukraina lantas membalas serangan atas nama mempertahankan diri. Perang pun pecah.
Rusia masih terus membombardir sejumlah kota di Ukraina, termasuk ibu kotanya, Kiev. Tak hanya militer, sejumlah warga sipil juga tewas akibat serangan Rusia ini. Total, setidaknya 136 orang di Ukraina tewas di tangan pasukan Rusia.
Ukraina dan Rusia sudah sempat menggelar perundingan pada Senin (28/2), tapi gagal mencapai kesepakatan. Mereka kemudian dijadwalkan menggelar perundingan kedua pada hari ini, Rabu (2/3).