Pasukan Rusia Disebut Mulai Melempem di Ibu Kota Ukraina

CNN Indonesia
Rabu, 02 Mar 2022 14:52 WIB
Pasukan Rusia di Kiev dilaporkan mulai tak bisa banyak bergerak karena berbagai alasan, mulai dari kekurangan logistik hingga perlawanan sengit Ukraina.
Pasukan Rusia di Kiev dilaporkan mulai tak bisa banyak bergerak karena berbagai alasan, mulai dari kekurangan logistik hingga perlawanan sengit Ukraina. (AFP/Sergei Supinsky)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pasukan Rusia di Kiev dilaporkan mulai tak bisa banyak bergerak alias melempem karena berbagai alasan, mulai dari kekurangan logistik hingga perlawanan sengit tentara di ibu kota Ukraina tersebut.

"Salah satu alasan mengapa hal-hal tampak terhenti di utara Kiev karena Rusia sedang berkumpul dan memikirkan kembali serta mencoba menyesuaikan diri dengan tantangan yang mereka hadapi," kata seorang pejabat Amerika Serikat.

AS menganggap Rusia kewalahan menghadapi perlawanan dari Ukraina. Namun, gambar satelit menunjukkan konvoi pasukan Moskow konvoi 64 kilometer. Pengerahan ini lebih panjang dibanding hari sebelumnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pejabat AS itu tak tahu pasti antrean pasukan Rusia tersebut mengular karena pasukan terhenti atau alasan lain. Satu yang menurutnya pasti, Rusia tak banyak membuat kemajuan.

"Rusia dikejutkan beberapa masalah moral yang mereka alami. Saya pikir mereka tak terlalu senang dengan tantangan logistik dan keberlanjutan yang mereka alami," ucap pejabat itu, sebagaimana dikutip Reuters, Rabu (2/3).

Menurut pejabat itu, AS melihat indikasi beberapa unit Rusia menyerah tanpa perlawanan. Namun, pejabat itu tak memberikan rincian berapa tentara yang melakukan hal tersebut.

Meski demikian, pengeboman masih terus berlanjut. Pasukan Rusia menyerang instalasi militer di kota terbesar kedua Ukraina, Kharkiv. Mereka juga menghancurkan menara televisi dan terus meluncurkan rudal.

Gubernur kawasan tempat Kharkiv berada, Oleg Synegubov, mengatakan bahwa gempuran Rusia di kota itu menewaskan 21 orang dalam sehari.

Sementara itu, menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), korban tewas imbas invasi mencapai 136 orang termasuk 16 anak-anak, dan sekitar 560 ribu orang mengungsi per Selasa (1/3).

Invasi Rusia ke Ukraina saat ini sudah memasuki hari ketujuh. Perang pecah setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan operasi militer di Donbas, wilayah di timur Ukraina yang dikuasai separatis pro-Rusia, pada Kamis pekan lalu.

Tak lama setelah itu, pasukan Rusia merangsek masuk Ukraina melalui utara, selatan, dan timur. Ukraina lantas membalas serangan atas nama mempertahankan diri. Perang pun pecah.

Rusia masih terus membombardir sejumlah kota di Ukraina, termasuk ibu kotanya, Kiev. Tak hanya militer, sejumlah warga sipil juga tewas akibat serangan Rusia ini.

Ukraina dan Rusia sudah sempat menggelar perundingan pada Senin (28/2), tapi gagal mencapai kesepakatan. Mereka kemudian dijadwalkan menggelar perundingan kedua pada hari ini, Rabu (2/3).

(isa/has)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER