Mencekam Volnovakha, Medan Tempur Ukraina di Tengah Gencatan Senjata
Suasana mencekam terjadi di Volnovakha, salah satu kota yang menjadi medan tempur sengit di Ukraina yang melawan pasukan Rusia. Kota ini saat ini tengah beristirahat setelah gencatan senjata disepakati agar warga sipil bisa mengungsi.
Namun meski tak ada pertempuran, bukan perkara mudah untuk mengeluarkan warga sipil yang sebelumnya terjebak di tengah perang.
Dilansir dari CNN, saat ini relawan dan layanan darurat bekerja cepet untuk mengevakuasi warga.
Koordinator relawan evakuasi, Denys Tsutsayev menyebut banyak warga yang terjebak di dalam bangunan yang hancur.
"Kami telah mendengar dari teman saya yang tinggal di sana bahwa ada begitu banyak orang di dalam, di bawah bangunan sebenarnya, di bawah bangunan yang hancur," kata Tsutsayev.
Ia menjelaskan, sejak beberapa waktu lalu, warga sudah kesulitan mendapatkan air. Belum lagi terjadi gangguan listrik. Di Eropa saat ini, Listrik bukan hanya untuk penerangan, namun juga penghangat karena cuaca masih dingin.
"Ada masalah dengan air, listrik. Ada begitu banyak orang tanpa pemanas dan apapun yang berada di Volnovakha selama ini," kata Tsutsayev.
Selain itu, di kota itu juga warga kesulitan mengakses internet. Imbasnya mereka sulit berkomunikasi dengan orang lain, termasuk untuk meminta bantuan.
"Ada koneksi yang sangat buruk di daerah itu, jadi sulit untuk menjangkau orang-orang," ujar dia.
CNN menerima laporan dari akun Marina Gasanova, seorang penduduk desa dekat Volnovakha. Ia berkata, suaminya telah berusaha mengevakuasi orang-orang dari kota dalam beberapa hari terakhir.
Lihat Juga : |
Ia sempat mengabarkan bahwa situasi kota begitu menakutkan.
"Situasi di kota sangat menakutkan. Hampir tidak ada yang tersisa di kota, sesuatu datang setiap menit dari semua sisi, tidak jelas apa ... dan tidak jelas dari mana datangnya. Menakutkan, gila!"
"Suami saya berkata: 'Saya menyetir, ada mobil berdiri di sana, saya bolak-balik, membawa orang keluar, ketika saya datang lagi, mobilnya sudah terbakar.' Di sana, setiap menit, setiap detik, semua orang menembak. Dari semua sisi. Itu tidak mungkin! Ada mayat tergeletak di sekitar, lengan robek, kaki robek."
Evakuasi warga sipil dari kota Mariupol dan Volnovakha di Ukraina diperkirakan akan dimulai pada pukul 11 pagi setempat.
Sebelumnya para pejabat Rusia mengatakan negara itu akan menghentikan pemboman di kota-kota dari pukul 9 pagi hingga 4 sore.
Pejabat Ukraina meminta kepada warga untuk meninggalkan kota dan mengangkut sebanyak mungkin orang
"Permintaan besar kepada semua pengemudi yang meninggalkan kota untuk memfasilitasi evakuasi warga sipil," ujarnya.
"Bawa orang, isi transportasi sebanyak mungkin. DILARANG KERAS menyimpang dari rute koridor kemanusiaan. Akan ada beberapa tahap evakuasi selama beberapa hari sehingga semua yang ingin pergi dapat melakukannya," ujarnya lagi.
Ia pun meminta semua orang untuk hanya mempercayai informasi resmi.
"Ini masalah keselamatan manusia! Begitu informasi baru muncul, saya akan segera memberi tahu," ucap dia.
Sebelumnya, delegasi Ukraina dan Rusia mengadakan pembicaraan putaran kedua di Belarus pada Kamis (3/3). Seorang negosiator dari Ukraina mengatakan bahwa negosiasi tidak memberikan hasil yang dibutuhkan Ukraina, namun kedua belah pihak telah menyepakati koridor evakuasi bagi warga sipil.
Sementara itu, Putin mengatakan kepada Kanselir Jerman Olaf Scholz pada Jumat kemarin bahwa putaran ketiga perundingan telah dijadwalkan pada akhir pekan ini.
(sur)