Zelensky Bicara dengan Biden, Bahas Sanksi Rusia

CNN Indonesia
Minggu, 06 Mar 2022 08:50 WIB
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyatakan ia telah berbicara dengan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. (REUTERS/UMIT BEKTAS)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyatakan ia telah berbicara dengan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. Mereka membahas sejumlah isu, meski tak dibeberkan secara detail.

"Sebagai bagian dari dialog yang ajek, saya berbincang lagi dengan @POTUS (Biden)," kata Volodymyr Zelensky melalui Twitter, Minggu (6/3) waktu Indonesia.

"Agendanya termasuk masalah keamanan, dukungan finansial ke Ukraina, dan kelanjutan sanksi kepada Rusia," lanjutnya.

Hal senada juga diungkapkan Biden. Dalam pernyataan, Gedung Putih menyebut Biden menyoroti "tindakan berkelanjutan yang dilakukan Amerika Serikat, sekutu, dan mitranya, dan industri swasta".

Semua itu melakukan tindakan "untuk meningkatkan biaya Rusia atas agresinya di Ukraina."

"Secara khusus, dia [Volodymyr Zelensky] menyambut baik keputusan malam ini yaitu Visa dan Mastercard menangguhkan layanan mereka di Rusia," kata pihak Gedung Putih.

"Presiden Biden mencatat pemerintahannya meningkatkan bantuan keamanan, kemanusiaan, dan ekonomi ke Ukraina dan bekerja sama dengan Kongres untuk mengamankan dana tambahan." lanjut pernyataan itu.

CNN menyebut percakapan antara Zelensky dan Biden berlangsung selama 30 menit.

Pembicaraan ini datang setelah NATO memutuskan tak menerapkan zona larangan terbang di Ukraina. Hal itu ditetapkan lantaran NATO mencegah Rusia menganggap zona larangan terbang sebagai sirene perang.

Namun, keputusan itu menuai respons negatif dari Zelensky. Bagi Zelensky, pemimpin NATO seolah-olah memberi lampu hijau pada Rusia untuk terus mengebom negaranya.

"Selama sembilan hari kami telah melihat perang sengit - menghancurkan kota-kota kami, menembaki orang-orang kami, anak-anak kami, lingkungan perumahan, gereja, sekolah, menghancurkan segala sesuatu yang menyediakan kehidupan normal, kehidupan manusia," kata Zelensky, menggambarkan dampak serangan Rusia ke negaranya.

Di sisi lain, Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam bakal ada eskalasi perang bila NATO memutuskan menerapkan zona larangan terbang.

"Setiap gerakan ke arah ini akan kami anggap sebagai partisipasi dalam konflik bersenjata oleh negara itu," ujar Putin, dikutip dari AFP, Sabtu (5/3).

Ia juga menekankan pemberlakuan zona larangan terbang ini bakal membawa 'konsekuensi kolosal' dan bencana ke seluruh dunia, tak hanya di Eropa.

(wpn/end)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK