Wali Kota Irpin Oleksandr Markushyn menyebut pasukan Rusia menargetkan warga sipil dan berusaha melakukan intimidasi di sepanjang rute evakuasi. Irpin merupakan kota kecil yang terletak di barat laut Kyiv, Ukraina, yang diserang pasukan militer Rusia pada Minggu (6/3) lalu.
"Mereka (pasukan Rusia) membunuh warga sipil. Mereka menembaki kota kami, bangunan tempat tinggal kami, dan ambulans. Mereka menembaki ambulans. Ini hanya monster," ujar Markushyn seperti dikutip CNN.
Markushyn mengungkapkan dua peluru artileri menghantam sebuah pos pemeriksaan di pinggiran kota dan menewaskan satu keluarga dengan dua anak beserta sejumlah warga sipil lainnya yang sedang melarikan diri dari invasi Rusia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekelompok orang digiring untuk mengungsi, dan dalam jarak 50 meter, saya melihat sebuah mortir meledak dan menewaskan dua anak, merobek mereka menjadi dua di depan mata saya, ditambah orang tua mereka. Mereka tewas dalam hitungan menit, detik," ujarnya.
Pihak berwenang Ukraina mengungkapkan pos pemeriksaan tersebut menjadi lokasi penembakan intensif oleh militer Rusia dalam beberapa hari terakhir.
Pada hari pertama upaya evakuasi Irpin, sambung Markushyn, pasukan Rusia menembaki kereta api.
"Pada hari kedua, mereka meledakkan rel kereta api, melukai tiga orang," kata Markushyn.
Polisi Kyiv mengatakan Senin, 2.000 orang lagi telah dievakuasi dari Irpin. Secara keseluruhan, Badan Pengungsi PBB (UNHCR) mencatat setidaknya 1,5 juta warga Ukraina mengungsi sejak agresi militer Rusia pada Kamis (24/2) hingga akhir pekan lalu.
(cnn/sfr)