5 Alasan Ukraina Mampu Bikin Agresi Militer Rusia Mandek

isa | CNN Indonesia
Selasa, 08 Mar 2022 13:26 WIB
Berikut lima alasan Ukraina mampu membuat agresi mliter Rusia mandek menurut AFP.
Solidaritas seluruh kekuatan Ukraina menambah kesolidan melawan pasukan Rusia. (AP/Andriy Dubchak)

3. Solidaritas Nasional

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, memilih tetap tinggal di Kiev meskipun keamanan dirinya terancam. Namun, hal ini justru turut menumbuhkan solidaritas nasional saat Rusia terus mengepung negara itu.

Ukraina telah menunjukkan ketahanannya di tengah kesulitan yang menerjang.

Hal itu juga tercermin saat banyak warga sipil yang mengajukan diri berada di garis depan melawan Rusia, setelah memastikan keluarga mereka aman menuju perbatasan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Foto-foto yang beredar di media sosial menunjukan orang-orang membuat bom molotov, atau petani yang berhasil mencuri tank militer Rusia.

"(Ukraina tak punya) pilihan selain lebih meningkatkan kapasitas perang dengan pelatihan cepat pasukan teritorial dan penggunaan persenjataan ringan," kata pensiunan kolonel Prancis, Michel Goya.

4. Rusia Salah Strategi

Faktor lain yang bisa membuat Ukraina menghalau pergerakan Rusia karena kesalahan strategis saat awal invasi.

Menurut pengamat militer, Rusia mengirimkan terlalu sedikit pasukan darat di fase awal dan gagal membuat angkatan darat dan udara bekerja sama.

Moskow berharap bisa mencapai ibu kota Ukraina, Kiev, dalam beberapa hari.

"Awalnya mereka pikir mereka bisa memperkenalkan unit dengan sangat cepat ke ibukota Kiev. Tapi sejak awal mereka mengalami pertumpah darahan," jelas direktur Program Studi Rusia di Pusat Analisis Angkatan Laut di AS, Michael Kofman.

Kofman lalu berujar, "Asumsinya konyol. Bagaimana Anda bisa merebut Kiev dalam tiga hari? Militer Rusia sekarang telah menyesuaikan dan mencoba melakukan ini sebagai operasi senjata gabungan."

5. Ketakutan Psikologis

Rusia telah membunyikan bel alarm di seluruh dunia dengan menjaga puluhan ribu tentara yang dikerahkan di dekat perbatasan Ukraina selama beberapa pekan terakhir.

Namun, ada kemungkinan hanya sedikit yang tahu bahwa mereka akan dikirim untuk berperang di negara tetangga yang penduduknya adalah sesama Slavia dan banyak yang berbicara bahasa Rusia sebagai bahasa ibu mereka.

Semangat pasukan Moskow tidak akan melonjak meski banyak korban dari pihak mereka termasuk satu jenderal yang gugur.

Selain itu, sikap Ukraina yang disebut 'lembut' saat menangani tawanan Rusia juga menjadi pemicunya. Namun mereka bisa saja keras jika Moskow menyerang membabi buta.

Pengamat di Brookings Institution, Tom Pepinsky, mengatakan bukti sejauh ini menunjukkan perlakuan Ukraina terhadap tawanan perang Rusia bisa menjadi lebih keras karena Moskow semakin mendesak ke negara itu.

"Perlawanan Ukraina akan paling efektif jika Rusia gelisah, tidak bisa tidur, dan cenderung bereaksi berlebihan," katanya.

(bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER