Polandia Siap Serahkan Jet Tempur ke AS untuk Bantu Ukraina

Polandia bersedia menyerahkan jet tempur Mig-29 ke Amerika Serikat (AS) di pangkalan udara Jerman. Pesawat itu nantinya disiapkan untuk membantu Ukraina mempertahankan wilayah udara dari serangan Rusia.

"Polandia siap mengirimkan pesawat Mig-29 ke pangkalan udara Ramstein (di Jerman) dan membuatnya tersedia untuk AS secara gratis dan tanpa penundaan," jelas Kementerian Luar Negeri Polandia dalam pernyataan yang dikutip AFP, Rabu (9/3).

Sebagai gantinya, Polandia meminta Amerika Serikat untuk memberikan pesawat bekas dengan kemampuan operasional yang sesuai.

Para pejabat AS, termasuk Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, mengecilkan kemungkinan negara NATO memasok pesawat jet untuk Ukraina yang tengah terkepung.

Pada Minggu lalu, Blinken mengkonfirmasi skema penyediaan jet tempur sedang dalam diskusi aktif.

"Kami sekarang secara aktif terkait pesawat yang mungkin disediakan Polandia ke Ukraina dan melihat bagaimana kami dapat mengisi ulang jika Polandia memutuskan untuk memasok pesawat-pesawat itu,"

Komentar itu muncul satu hari setelah Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba di perbatasan Polandia-Ukraina. Saat itu, Kuleba mendesaknya untuk mendapatkan pesawat tersebut.

Kuleba mengatakan "permintaan tertinggi yang kami miliki adalah jet tempur, pesawat serang, dan sistem pertahanan udara."

"Jika kita kehilangan langit, akan ada lebih banyak darah di tanah," katanya setelah pertemuan, dengan Blinken berdiri di sampingnya.

Sementara itu, seorang pejabat tinggi Departemen Luar Negeri AS mengungkapkan Polandia tidak berkonsultasi dengan AS sebelum mengeluarkan pernyataannya tentang kesiapan untuk mentransfer jet ke AS di Jerman.

"Saya melihat pengumuman itu oleh pemerintah Polandia saat saya benar-benar (sedang) mengemudi di sini hari ini," kata Wakil Menteri Luar Negeri untuk Urusan Politik Victoria Nuland dalam sidang Komite Hubungan Luar Negeri Senat seperti dikutip dari CNN.

Sebagian besar angkatan udara Ukraina tetap utuh sejak perang dimulai pada 24 Februari lalu. Baik Ukraina maupun Rusia mengalami kerugian yang signifikan dan tidak ada yang mengontrol wilayah udara di negara itu.