Rusia Umumkan Gencatan Senjata di Ukraina Rabu Pagi

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Rabu, 09 Mar 2022 05:18 WIB
Rusia mengumumkan rencana gencatan senjata kemanusiaan di Ukraina pada Rabu (9/3) pagi. Hal itu bisa dimanfaatkan untuk evakuasi warga sipil.
Rusia mengumumkan rencana gencatan senjata kemanusiaan di Ukraina pada Rabu (9/3) pagi. Hal itu bisa dimanfaatkan untuk evakuasi warga sipil. Ilustrasi. (via REUTERS/@AYBURLACHENKO).
Jakarta, CNN Indonesia --

Rusia kembali mengumumkan rencana gencatan senjata kemanusiaan di Ukraina pada Rabu (9/3) pagi. Hal itu dilakukan untuk melakukan evakuasi terhadap penduduk sipil.

"Mulai pukul 10.00 MSK (14.00 WIB) pada 9 Maret 2022, Federasi Rusia mendeklarasikan 'rezim diam' dan siap menyediakan koridor kemanusiaan," ujar perwakilan Kementerian Pertahanan Rusia yang bertanggung jawab atas operasi kemanusiaan di Ukraina, dilansir AFP Rabu (9/3).

Selain itu, Rusia juga mengusulkan untuk menyetujui rute dan waktu mulai koridor kemanusiaan dengan Ukraina sebelum 03.00 MSK (07.00 WIB).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, evakuasi warga sipil terjadi pada Selasa (8/3) pagi, khususnya dari Kota Sumy di mana dua konvoi meninggalkan wilayah tersebut pada siang hari. Evakuasi juga terjadi di luar ibu kota Kyiv.

Namun, upaya evakuasi dari kota pelabuhan Mariupol gagal pada beberapa kesempatan beberapa hari terakhir. Baik Kyiv dan Moskow menyalahkan pihak lain atas kegagalan tersebut.

Dilaporkan CNN, koridor evakuasi dibuka di sejumlah kota yaitu Kyiv, Chernihiv, Sumy, Kharkiv, Mariupol, bersama dengan kota-kota lain yang dinegosiasikan dengan Ukraina.

Dalam sebuah unggahan Telegram yang dilansir CNN, Angkatan Bersenjata Ukraina mengungkapkan Rusia akan meminta agar Ukraina menyetujui rute dan jam buka koridor kemanusiaan dan memberi tahu perwakilan kedutaan asing, PBB, OSCE, dan Palang Merah pada pukul 02.00 di Kyiv pada 9 Maret.

"Sulit untuk mempercayai penjajah," tulis unggahan tersebut.

(afp/sfr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER