Pemilihan presiden Korea Selatan yang berlangsung sengit pada Rabu (9/3) memastikan Yoon Suk-yeol sebagai presiden terpilih selama lima tahun mendatang.
Yoon mengalahkan kandidat lain dari kubu liberal, Lee Jae-myung dalam proses pemilihan paling ketat dalam sejarah Korea Selatan dengan selisih 0,78 persen. Yoon meraih 48,6 persen sementara Lee 47,8 persen dari total 98 persen suara yang dihitung.
Dengan kemenangan Yoon, ia akan resmi menjadi orang nomor satu di Korsel menggantikan Moon Jae-in pada Mei mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siapakah sosok Yoon Suk-yeol?
Yoon lahir di Yeonhui-dong, Seoul pada 1960 lalu. Ayahnya adalah seorang profesor kehormatan Universitas Yonsei Yoon Ki-joong dan ibunya meruoakan profesor Universitas Wanita Ewha Choi Jeong-ja.
Berkat saran sang ayah, Yoon mengenyam pendidikan hukum di Universitas Nasional Seoul pada 1979. Saat menjadi mahasiswa, Yoon, ia pernah mengikuti simulasi sidang di kampus terkait peristiwa Pemberontakan Demokratis Gwangju pada 1980.
Hal itu justru mempersulit studinya karena mendapat cap mahasiwa bengal usai 'memvonis' Perdana Menteri Shin Hyun-hwak dengan hukuman penjara seumur hidup dalam simulasi sidang.
Yoon baru memperoleh gelar 'sarjana' pada setelah 12 tahun kuliah atau tepatnya pada 1991 usai melewati sembilan kali percobaan ujian.
Yoon memulai karier sebagai jaksa ketika berusia 35. Kasus yang ditangani pun terbilang berat ketika ia menangani An Hee-jung dan Kang Geum-won dalam skandal pendanaan pemilihan presiden.
Kasus serupa kembali ia hadapi ketika ditugaskan menyelidiki campur tangan National Intelligence Services (NIS) pada pemilihan presiden 2012.
Lihat Juga : |
Pada 2016, Yoon lagi-lagi berhadapan dengan kasus tingkat tinggi ketika ia ditunjuk memimpin penyelidikan kasus korupsi Presiden Korsel kala itu, Park Geun-hye.
Hingga pada 2019 Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mempercayakan Yoon sebagai Jaksa Agung setempat karena dinilai memiliki integritas tinggi di bidang hukum.