Kilang Minyak Saudi di Riyadh Kebakaran Gegara Serangan Drone

CNN Indonesia
Jumat, 11 Mar 2022 17:57 WIB
Kilang minyak Arab Saudi di Ibu Kota Riyadh menjadi target serangan drone hingga memicu kebakaran.
Ilustrasi. Kilang minyak Arab Saudi di Ibu Kota Riyadh menjadi target serangan drone hingga memicu kebakaran. (Foto: AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Satu kilang minyak di ibu kota Riyadh, Arab Saudi, terbakar setelah menjadi sasaran serangan drone, Kamis (10/3). Meski demikian, kebakaran ini tak menimbulkan gangguan suplai minyak.

"Kilang minyak Riyadh diserang oleh satu drone, menyebabkan kebakaran kecil yang telah dikendalikan," demikian pernyataan Kementerian Energi Arab Saudi kepada media Badan Pers Saudi, tanpa menyalahkan kelompok Houthi secara gamblang.

"Serangan ini tidak menyebabkan korban luka atau meninggal, tak juga membawa dampak terhadap suplai minyak dan produk lainnya," lanjut pernyataan tersebut, dikutip dari AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, badan tersebut mengatakan serangan kilang minyak ini merupakan aksi 'sabotase dan terorisme.'

Ini bukanlah pertama kali Saudi dan negara sekutunya menghadapi ancaman fasilitas umum. Fasilitas umum di negara-negara koalisi Saudi kerap menjadi sasaran serangan dari kelompok Houthi di Yaman.

Beberapa bulan lalu, sebanyak tiga orang tewas akibat ledakan truk tangki bahan bakar di Uni Emirat Arab. Ledakan ini disebut merupakan ulah kelompok Houthi.

Meski telah berupaya menjaga jarak dari konflik dengan kelompok Houthi, UEA masih kerap menjadi sasaran mereka.

UEA berhenti mengirim pasukannya ke Yaman sejak 2019. Namun, UEA masih memberikan dukungan logistik terhadap pasukan koalisi Saudi di Yaman.

Sementara itu, konflik yang terjalin antara kelompok Houthi dan koalisi Saudi sudah berlangsung sejak lama.

Kala perang sipil pecah di Yaman pada 2014, pemberontak Houthi berhasil mengambil ibu kota Sanaa. Setelah itu, perang ini berubah, dari yang tadinya hanya melawan pemerintahan resmi Yaman pimpinan Presiden Mansour Hadi, menjadi konflik regional.

Kemudian, koalisi militer pimpinan Saudi memutuskan melakukan intervensi di wilayah itu pada 2015. Sejak itu, Arab Saudi mendukung pemerintah Yaman, sementara Iran mendukung kelompok Houthi.

(rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER