Perempuan Saudi Bongkar Software Israel Retas Ratusan Pejabat Dunia

CNN Indonesia
Rabu, 23 Feb 2022 16:02 WIB
Bermula dari iPhone-nya yang bermasalah, Loujain al-Hathloul berhasil membongkar praktik spionase besar-besaran perusahaan Israel.
ilustrasi. Bermula dari iPhone-nya yang bermasalah, Loujain al-Hathloul berhasil membongkar praktik spionase besar-besaran perusahaan Israel. (Foto: iStock/M-A-U)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang perempuan sekaligus aktivis Arab Saudi, Loujain al-Hatloul, berhasil membongkar praktik spionase besar-besaran yang dilakukan perusahaan peranti lunak Israel, NSO Group.

Al-Hathloul merupakan salah satu aktivis feminis terkemuka Saudi. Ia sempat dipenjara dan baru dibebaskan pada Februari 2021 lalu dan merupakan aktivis berpengaruh yang berhasil membuat Saudi akhirnya mengizinkan perempuan mengemudi.

Pengungkapan peretasan bermula dari iPhone milik Al-Hathloul yang sempat bermasalah pada 2021 lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu, Al-Hathloul menyadarai iPhone nya menerima email dari Google tentang peringatan kemungkinan peretas mencoba mengakses akun Gmail miliknya.

Khawatir ponselnya itu telah diretas, Al-Hathloul lantas meminta bantuan organisasi nirlaba pemerhati hak privasi di dunia teknologi berbasis di Kanada, Citizen Lab.

Kegelisahan Al-Hathloul bukan tanpa dasar. Ia sendiri pernah menjadi target spionase yang dilakukan tentara bayaran Amerika Serikat atas nama pemerintah Uni Emirat Arab pada 2017 lalu.

Setelah enam bulan melakukan investigasi, tim Citizen Lab dan Al-Hathloul menemukan masalah pada perangkat lunak iPhone-nya itu. Sebuah ikon file palsu misterius kerap muncul di laman ponselnya.

Menurut enam orang sumber yang terlibat dalam penyelidikan, ikon file palsu itu ternyata "jejak" yang tak sengaja ditinggalkan NSO Group di setiap perangkat yang mereka retas.

Penemuan itu pun memicu tindakan hukum di berbagai negara terhadap NSO Group.

Peneliti Citizen Lab, Bill Marczak, menganggap penemuan ini merupakan sesuatu yang langka. Kerusakan pada iPhone Al-Hathloul, menurutnya, diakibatkan salinan file yang ditinggalkan perangkat lunak NSO Group.

Setelah meretas dan mencuri file dari sebuah perangkat, peretas biasanya menghapus file-file "jejak" mereka sendiri.

Namun, dalam kasus Al-Hathloul, NSO Group malah meninggalkan salinan file misterius secara tak sengaja setelah mencuri pesan dan informasi dari targetnya sehingga meninggalkan jejak.

Marczak pun menegaskan temuan kode informasi pada ponsel Al-Hathloul merupakan bukti langsung jika NSO tengah membangun perangkat spionase.

"(Penemuan) ini mengubah permainan," kata Marczak.

"Kami membongkar sesuatu yang menurut perusahaan itu tidak dapat terlacak," paparnya seperti dikutip Reuters.

Penemuan Citizen Lab ini bahkan dijadikan Apple Inc. dasar mengirim notifikasi kepada ribuan korban peretasan NSO Group di seluruh dunia, menurut empat sumber yang mengetahui langsung insiden ini.

Penemuan Citizen Lab dan Al-Hathloul bahkan menjadi dasar Apple Inc. menggugat NSO pada Novermber 2021. Selain Apple, beberapa negara termasuk negara bagian Washington, Amerika Serikat, juga menuntut perusahaan tekonologi Israel itu atas tuduhan mata-mata.

Sebab, AS menyadari bahwa perangkat lunak NSO Group telah digunakan untuk memata-matai diplomat Amerika.

Berlanjut ke halaman berikutnya >>>

Kolusi dengan Negara

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER