Serangan Udara Rusia ke Pangkalan Militer Ukraina Tewaskan 35 Orang

CNN Indonesia
Minggu, 13 Mar 2022 19:46 WIB
Sebanyak 35 orang tewas dan ratusan lainnya terluka setelah serangan udara Rusia menghantam pangkalan militer milik Ukraina.
Puing-puing bekas serangan militer Rusia ke Ukraina. (AP/Evgeniy Maloletka)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebanyak 35 orang tewas dan lebih dari 130 orang lainnya terluka ketika pasukan Rusia melancarkan serangan udara di pangkalan militer di luar kota Lviv, bagian barat Ukraina, hari ini Minggu (13/3).

Lokasi pangkalan yang jadi tempat latihan militer itu berdekatan dengan perbatasan Polandia. Latihan militer dilakukan oleh instruktur asing. Menurut Kepala administrasi regional Lviv, Maksym Kozytsky dalam tulisan pada halaman Facebook yang terverifikasi, serangan Rusia itu menyasar markas penjaga perdamaian internasional.

"Saya harus mengumumkan bahwa, sayangnya, kami kehilangan lebih banyak pahlawan, 35 orang tewas akibat penembakan di markas penjaga perdamaian dan keamanan internasional," tulis Kozytsky di Telegram, setelah memperbarui jumlah korban yang awalnya tertulis sembilan orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"134 lainnya dengan cedera dan tingkat keparahan berbeda-beda berada di rumah sakit militer," tambahnya. Ia bilang informasi tentang jumlah korban masih akan diperbarui.

Kini kebakaran di pangkalan itu hampir sepenuhnya padam. Sementara para ahli sedang memeriksa puing-puing pasca serangan.

Pangkalan militer di Yavoriv, yang terletak sekitar 40 kilometer (25 mil) barat laut kota merupakan pusat pelatihan bagi pasukan Ukraina dengan instruktur asing, termasuk dari Amerika Serikat dan Kanada.

Lokasi itu juga merupakan pusat latihan bersama yang melibatkan tentara Ukraina dan sekutu NATO.

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov mengaku belum mengetahui apakah instruktur asing sedang berada di lokasi atau tidak saat kejadian.

Pasukan asing sebelumnya telah meninggalkan Ukraina sebelum Rusia melancarkan invasi ke ke Ukraina pada 24 Februari. Amerika Serikat mengatakan pada 12 Februari mereka menarik 150 instruktur dari Ukraina.

Reznikov juga mengutuk aksi pemboman itu sebagai 'serangan teroris baru terhadap perdamaian dan keamanan di dekat perbatasan UE-NATO'.

"Tindakan harus diambil untuk menghentikan ini. Tutup langit!" dia menulis.

(afp/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER