Puluhan Ribu Warga Rusia Kabur ke LN Imbas Invasi Putin ke Ukraina

CNN Indonesia
Senin, 14 Mar 2022 15:03 WIB
Puluhan ribu warga Rusia memilih kabur dari negaranya imbas invasi yang perintahkan Presiden Vladimir Putin di Ukraina.
Warga Rusia saat mengantre ATM di St Petersburg. (REUTERS/ANTON VAGANOV)
Jakarta, CNN Indonesia --

Invasi Rusia di Ukraina sudah lebih dari dua pekan. Akibat invasi ini, berbagai negara melarang pesawat Rusia masuk ke wilayah udara mereka, pun memberlakukan banyak sanksi ekonomi.

Melihat permasalahan yang kian rumit, puluhan ribu warga Rusia dilaporkan telah kabur mengungsi ke luar negeri. Alasanya antara protes terhadap kebijakan Presiden Vladimir Putin menginvasi Ukraina atau takut terseret konflik tersebut.

Banyak warga Rusia, terutama laki-laki, khawatir invasi ke Ukraina pada akhirnya akan mendorong pemerintah Rusia menerapkan wajib militer terhadap para warganya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

New York Times melaporkan puluhan ribu warga Rusia telah melarikan diri ke Istanbul, Turki, sejak Putin memerintahkan pasukannya menginvasi Ukraina Februari lalu. 

Puluhan ribu warga Rusia lainnya melakukan perjalanan ke negara-negara seperti Armenia, Georgia, Uzbekistan, Kyrgyzstan, dan Kazakhstan sejak invasi berlangsung. Lima negara itu memang menjadi tujuan "favorit" migrasi warga Rusia. 

Sebelumnya, Kremlin membantah kabar pihak berwenang bakal menerapkan kebijakan darurat militer menyusul invasi di Ukraina dan melarang pria pergi dari Rusia untuk ikut berperang.

Meski telah dibantah, beberapa pria Rusia memutuskan untuk kabur dari negara itu. Seorang pria Rusia bercerita ia telah membeli penerbangan ke Istanbul, mengingat tak lagi memungkinkan baginya untuk tinggal di Moskow.

"Saya takut mobilisasi akan diterapkan pada esok hari dan saya tidak bisa terbang keluar," kata pria 29 tahun tersebut secara anonim, dikutip dari Reuters.

"Dalam mimpi terburuk saya, saya tak pernah berpikir akan neraka ini setelah sama kembali (ke Rusia) setahun lalu."

Ada pula pria 38 tahun yang mengaku telah membeli tiket mahal agar bisa pergi ke Timur Tengah.

"Saya tidak ingin bertarung dalam perang ini. Kami mendengar banyak rumor dan saya tidak percaya Kremlin saat mereka mengatakan (rumor) itu tidak benar," ujar sumber kedua.

Ada pula seorang perempuan 29 tahun yang bercerita ia pergi ke Israel akibat invasi Rusia.

"Saya malu saya tidak bertahan di Rusia, saya tidak bertarung sampai akhir, tidak melakukan protes di jalanan," ceritanya.

"Tapi jika Anda menolak perang, mereka menangkap Anda, dan ada hukum terkait pengkhianatan negara."

Warga dicegat polisi perbatasan Rusia, baca di halaman berikutnya...



Warga Dicegat di Polisi Perbatasan Rusia

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER