Australia dan Belanda mengajukan gugatan bersama terhadap Rusia terkait kasus Malaysia Airlines MH17 yang jatuh di Ukraina dan menewaskan 298 orang pada 2014 lalu.
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, mengatakan bahwa gugatan itu sudah diajukan ke Organisasi Penerbangan Sipil Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (ICAO) pada Senin (14/3).
Morrison menegaskan, Negeri Beruang Merah bertanggung jawab di mata hukum internasional karena ratusan orang itu tewas akibat tembakan rudal Rusia di wilayah Ukraina yang dikuasai separatis pro-Moskow.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Belanda, Wopke Hoekstra, mengonfirmasi bahwa negaranya memang mengajukan gugatan bersama Australia.
"Kematian 298 warga sipil, termasuk 196 orang Belanda, tak bisa dan tak boleh dibiarkan tanpa konsekuensi. Situasi terkini di Ukraina menegaskan betapa penting langkah ini," ucap Hoekstra, seperti dilansir Reuters.
Melalui gugatan ini, Australia menuntut ganti rugi penuh Rusia untuk para korban dalam insiden MH17. Mereka juga menuntut pencabutan hak suara Rusia di ICAO untuk penetapan standar penerbangan sipil.
Meski tak memiliki kekuatan hukum, keputusan ICAO terkait aviasi selama ini menjadi acuan sistem keselamatan penerbangan global.
Langkah hukum Australia dan Inggris kali ini diambil berdasarkan pasal di dalam Konvensi Chicago ICAO yang dirancang untuk melindungi pesawat sipil dari tembakan senjata.
Pasal itu ditambahkan ke dalam konvensi tersebut pada 1984, setelah penembakan satu pesawat Korea Selatan oleh pasukan Uni Soviet setahun sebelumnya.
Australia dan Belanda menyatakan, mereka mendasarkan gugatan ini pada bukti bahwa MH17 jatuh akibat ditembak rudal buatan Rusia di wilayah Ukraina yang dikuasai separatis pro-Moskow.
Setelah itu, sistem rudal darat ke udara itu juga kembali ke Rusia, menguatkan dugaan serangan itu memang didalangi oleh Negeri Beruang Merah.
Selama ini, Rusia terus membantah tudingan tersebut. Mereka menyodorkan berbagai teori kemungkinan lain yang menyebabkan MH17 itu jatuh, tanpa memberikan bukti konkret.
(has/bac)