Dewan Kota Laporkan Teater di Mariupol Dibom Pasukan Rusia
Dewan Kota Mariupol mengumumkan gedung teater mereka yang telah menjadi tempat berlindung warga rusak parah akibat bom pada Rabu (16//3). Pengumuman itu disampaikan Dewan Kota lewat saluran Telegram.
"Pasukan Rusia dengan sengaja menghancurkan Drama Theatre di pusat Mariupol. Pesawat menjatuhkan bom di gedung tempat ratusan penduduk Mariupol bersembunyi dengan damai," tulis Dewan Kota, seperti dikutip CNN.
"Bagian tengah teater hancur, pintu masuk ke tempat perlindungan hancur," tulisnya.
Sementara itu, Dewan Kota Mariupol mengatakan jumlah korban masih terus dikonfirmasi.
Terpisah, penasihat Wali Kota Mariupol Petro Andriushchenko mengatakan Drama Theatre merupakan tempat penampungan terbesar, baik secara jumlah dan ukuran di sana.
"Menurut data awal, lebih dari 1.000 orang bersembunyi di sana. Jumlah korban tewas dan luka-luka tidak diketahui," kata Petro Andriushchenko.
"Kemungkinan untuk sampai ke sana untuk membongkar puing-puing masih rendah karena penembakan dan pengeboman kota yang terus-menerus," katanya.
Pada hari yang sama (16/3), roket Rusia dilaporkan menyerang kelompok masyarakat yang tengah melarikan diri, hendak keluar dari Mariupol. Pihak militer Ukraina mengatakan serangan itu menewaskan warga sipil, termasuk anak-anak.
"Hari ini sekitar pukul 15.30, satu kelompok warga sipil yang dievakuasi dari Mariupol ke Zaporizhzhia ditembaki pasukan Rusia yang tidak manusiawi," kata militer Ukraina seperti diberitakan AFP, Rabu (16/3).
"Jumlah korban sedang dikonfirmasi," kata militer Ukraina.
Pada awal pekan ini (14/3), Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) melaporkan, sedikitnya 636 warga sipil tewas di Ukraina sejak "operasi militer" Rusia dimulai.
Sebanyak 1.125 warga sipil juga terluka hingga Senin (14/3). Menurut OHCHR, senjata peledak ini digunakan dalam beberapa bentuk, seperti tembakan dari artileri berat, sistem roket multi-peluncuran, pun serangan rudal.
OHCHR menegaskan, jumlah korban kemungkinan jauh lebih banyak dari laporan yang mereka terima. Sementara itu, layanan darurat Ukraina melaporkan, lebih dari 2.000 orang tewas akibat gempuran Rusia.
(chri)