10 Warga Chernihiv Tewas Kala Antre Roti Akibat Serangan Rusia

CNN Indonesia
Rabu, 16 Mar 2022 22:06 WIB
Sedikitnya 10 warga Chernihiv yang sedang mengantre roti tewas akibat tembakan pasukan Rusia.
Ilustrasi serangan Rusia. Sedikitnya 10 warga Chernihiv yang sedang mengantre roti tewas akibat tembakan pasukan Rusia. Foto: (AFP/SERGEI SUPINSKY)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sedikitnya 10 orang yang sedang mengantre untuk mendapatkan roti tewas akibat serangan pasukan Rusia di Chernihiv, Ukraina pada Rabu (16/3).

Kepala Pemerintahan Regional Vyacheslav Chaus mengungkapkan hal itu dan mengatakan pasukan Rusia menembaki kota di Ukraina utara tersebut.

Seperti diberitakan CNN pada Rabu (16/3), terlihat mayat di kawasan tersebut berdasarkan pantauan dari video geolocated. Video itu juga menampilkan seseorang yang dibawa ke kendaraan terdekat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, tidak jelas atau belum dapat dikonfirmasi orang tersebut masih hidup atau tidak.

Chaus mengatakan serangan tersebut menjadi indikasi penggunaan tembakan tidak langsung oleh Rusia terhadap warga sipil di Ukraina.

"Itu bukan peluru pertama (di kota), itu juga bukan penembakan pertama terhadap warga sipil," kata Chaus.

"Rusia menembaki dan menghancurkan sebagian besar infrastruktur sipil di kota Chernihiv dan kota-kota lain di kawasan itu," tuturnya.

Ia mengatakan Chernihiv dikelilingi pasukan Rusia dan telah mengalami penembakan berulang selama satu pekan terakhir. Sebagian besar serangan itu juga mengenai daerah pemukiman.

Selain Chernihiv, serangan Rusia ke Ukraina juga semakin parah dan kerap menargetkan fasilitas sipil, seperti rumah bersalin di Mariupol dan sejumlah apartemen.

Pada awal pekan ini (14/3), Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) melaporkan, sedikitnya 636 warga sipil tewas di Ukraina sejak "operasi militer" Rusia dimulai.

Sebanyak 1.125 warga sipil juga terluka hingga Senin (14/3). Menurut OHCHR, senjata peledak ini digunakan dalam beberapa bentuk, seperti tembakan dari artileri berat, sistem roket multi-peluncuran, pun serangan rudal.

OHCHR menegaskan, jumlah korban kemungkinan jauh lebih banyak dari laporan yang mereka terima. Sementara itu, layanan darurat Ukraina melaporkan, lebih dari 2.000 orang tewas akibat gempuran Rusia.

(chri)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER