Biden Sebut Putin Sebagai Penjahat Perang Buntut Invasi Ukraina
Presiden AS Joe Biden untuk pertama kalinya menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai penjahat perang pada Rabu (16/3). Panggilan itu disampaikan menyikapi invasi Rusia ke Ukraina sejak Kamis (24/3).
"Saya pikir dia (Putin) adalah penjahat perang," kata Joe Biden seperti dikutip AFP, Rabu (16/3).
Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki buka suara mengenai frasa yang digunakan Biden. Menurutnya, itu dipicu tindakan "diktator brutal lewat invasi ke negara asing."
"Presiden (Biden) berbicara dari hati," kata Jen Psaki
Tak hanya itu Jen Psaki juga mengatakan penyelidikan masih berlangsung di Kementerian Luar Negeri mengenai kejahatan perang.
Lihat Juga : |
Itu adalah pertama kali bagi Biden menggunakan frasa penjahat perang untuk Putin. Awalnya, Biden mengatakan tidak ketika ditanya Putin merupakan penjahat perang atau tidak.
Namun, ia kemudian mengklarifikasi itu dan menjawab dengan tegas bahwa Putin merupakan penjahat perang, seperti diberitakan CNN.
Biden kemudian lewat cuitan terbaru menyinggung kebrutalan militer Rusia kepada Ukraina dalam beberapa waktu terakhir.
"Putin menimbulkan kehancuran dan kengerian di Ukraina, membom gedung apartemen dan RS bersalin. Kemarin, kami melihat laporan pasukan Rusia menyandera ratusan dokter dan pasien," cuit Biden.
"Itu adalah kekejaman. Itu sebuah kemarahan bagi dunia."
Pada awal pekan ini (14/3), Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) melaporkan, sedikitnya 636 warga sipil tewas di Ukraina sejak "operasi militer" Rusia dimulai.
Sebanyak 1.125 warga sipil juga terluka hingga Senin (14/3). Menurut OHCHR, senjata peledak ini digunakan dalam beberapa bentuk, seperti tembakan dari artileri berat, sistem roket multi-peluncuran, pun serangan rudal.
OHCHR menegaskan, jumlah korban kemungkinan jauh lebih banyak dari laporan yang mereka terima. Sementara itu, layanan darurat Ukraina melaporkan, lebih dari 2.000 orang tewas akibat gempuran Rusia.
(afp/chri)