Jakarta, CNN Indonesia --
Invasi Rusia ke Ukraina belum kunjung usai. Pasukan Kremlin terus menggempur pertahanan Ukraina.
Sementara pasukan Ukraina dari militer hingga milisi memberikan perlawanan sengit. Berikut rangkuman situasi terkini Rusia vs Ukraina, Jumat (18/3) pagi:
Lebih dari 320 ribu warga Ukraina telah kembali sejak Rusia menginvasi negara tersebut sejak Kamis (24/2). Layanan Penjaga Perbatasan Negara Ukraina mengatakan sebagian besar warga yang kembali adalah laki-laki.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, mereka juga mengatakan para warga kembali untuk membantu Ukraina berperang melawan pasukan militer Rusia.
"Warga laki-laki kami tidak menyerah. Jadi kami perlu membantu, kami perlu berjuang untuk negara kami," ucit Layanan Penjaga Perbatasan Negara seperti dikutip CNN, Kamis (17/3).
Kepala Administrasi Negara Daerah Kharkiv Syniehubov mengungkapkan Wali Kota Velykoburlutska Viktor Tereshchenko telah ditangkap pasukan Rusia pada Kamis (17/3). Velykoburlutska merupakan kota di wilayah timur laut Kharkiv, Ukraina.
"Kami mendapat berita hari ini bahwa [Rusia] menangkap kepala komunitas Velykoburlutska, Viktor Nikolaevich Tereshchenko. Orang-orang seperti itu perlu memiliki keamanan," tulis Syniehubov lewat pesan video seperti dikutip CNN, Kamis (17/3).
"Victor Nikolaevich diculik hanya dari tempat kerjanya dan dibawa ke kantor polisi setempat. Mereka menahannya dan tidak akan membebaskannya," kata Syniehubov.
Lanjut baca di halaman berikutnya...
Presiden AS Joe Biden bakal berkomunikasi dengan Presiden China Xi Jinping melalui panggilan telepon pada Jumat (18/3) waktu setempat. Komunikasi itu dilakukan ketika Washington menekan China untuk tidak mendukung invasi Rusia ke Ukraina.
"Biden dan Xi akan membahas pengelolaan persaingan kedua negara, serta perang Rusia melawan Ukraina, dan masalah lain yang menjadi perhatian bersama," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki.
Ia juga mengatakan panggilan telepon itu bakal dilakukan atas kesepakatan bersama. Hal tersebut disampaikan sebagai tanggapan mengenai AS atau China yang menginisiasikan komunikasi tersebut.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Rusia mungkin telah memulai Perang Dunia III dengan melancarkan agresi ke negara Eropa Timur itu.
"Tak ada yang tahu apakah itu (Perang Dunia III) sudah dimulai. Dan apa kemungkinan perang ini jika Ukraina akan jatuh? Sangat sulit untuk mengatakannya," kata Zelensky kepada NBC Nighlty News saat ditanya mengenai kekhawatiran AS soal ketegangan yang terus meningkat dengan provokasi Moskow.
Sejumlah negara Arab seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) masih belum buka suara terkait invasi Rusia ke Ukraina. Menurut pengamat hal ini karena mereka sadar peran Rusia di bidang keamanan kawasan saat berhadapan dengan Israel.
Menurut pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Padjajaran, Teuku Rezasyah, negara-negara Arab diam saja tak mendukung atau melawan Rusia karena memahami peran keamanan Moskow di negara itu.
"Mereka sadar akan peranan aktif Rusia dalam membangun sistem pertahanan negara-negara Arab, termasuk saat mereka langsung berhadapan dengan Israel," kata Rezasyah saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (16/3).