Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, berterima kasih kepada Presiden Joe Biden atas bantuan militer Amerika Serikat di tengah gempuran Rusia. Namun, ia merahasiakan detailnya agar Rusia terkecoh.
"Ini pertahanan kami. Musuh tak mengetahui apa yang kami punya, sama seperti mereka tak tahu apa yang harus mereka waspadai setelah 24 Februari (hari pertama invasi)," ujar Zelensky, sebagaimana dikutip Associated Press.
Ia lalu melanjutkan, "Mereka (Rusia) tak tahu apa yang kami punya di sektor pertahanan atau bagaimana kami mempersiapkan serangan itu."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Zelensky, Rusia masih berharap Ukraina sama seperti saat 2014 lalu, ketika mereka dapat merebut Crimea tanpa perlawanan.
Namun, Zelensky menegaskan bahwa Ukraina saat ini berbeda dengan delapan tahun lalu. Pertahanan sekarang jauh lebih kuat.
Dia juga mengatakan, belum saatnya Ukraina mengungkap strategi negosiasi dengan Rusia.
"Bekerja dalam diam daripada [nyerocos] di televisi, radio, atau di Facebook. Saya menganggap itu cara yang benar," kata Zelensky.
Zelensky memang tak mengungkap bantuan yang diberikan AS. Namun, sebelumnya Biden mengumumkan akan memberi bantuan keamanan baru ke Ukraina senilai US$800 juta atau sekitar Rp11 triliun, Rabu (16/3).
Salah satu yang termasuk dalam paket bantuan itu adalah drone Switchblade atau yang biasa disebut drone kamikaze. Pesawat tak berawak ini memiliki kemampuan menyerang target dari jauh dan berdaya ledak tinggi.
Beberapa waktu lalu, Biden juga mengesahkan bantuan peralatan militer tambahan senilai US$200 juta atau sekitar Rp2,8 triliun.
Pada 26 Februari, AS juga sudah memberikan bantuan ke Ukraina senilai US$350 juta atau sekitar Rp5 triliun.
AS juga tercatat pernah menyediakan lebih dari 600 rudal Stinger, 2.600 sistem anti tank Javelin, sistem radar, helikopter, peluncur granat, senjata, amunisi, dan peralatan lain pada 2021 lalu.
(isa/has)