5 Alasan Penting Biden-Xi Jinping 'Ngobrol' Bahas Rusia vs Ukraina

CNN Indonesia
Jumat, 18 Mar 2022 15:48 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden melakukan panggilan telepon dengan Presiden China Xi Jinping pada hari ini, Jumat (18/3) waktu setempat.
Presiden AS, Joe Biden, dan Presiden China, Xi Jinping, saat gelar temu daring. (REUTERS/JONATHAN ERNST)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, melakukan panggilan telepon dengan Presiden China, Xi Jinping, pada hari ini, Jumat (18/3) waktu setempat.

Ada sejumlah alasan komunikasi dua petinggi negara itu penting dilakukan, terlebih ketika Washington menekan China untuk tidak mendukung invasi Rusia ke Ukraina.

Melansir dari CNN, komunikasi ini merupakan titik balik potensial bagi hubungan kedua negara yakni AS dan China. Para pejabat Gedung Putih mulai mengamati secara khusuk kemitraan yang dibangun antara Xi Jinping dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlebih sikap yang diambil China terhadap invasi Rusia ke Ukraina semakin membuat pengamat Barat khawatir dan resah. China selama ini terlihat tidak sepenuhnya mendukung atau menentang secara langsung. Sikap tidak pasti itu membuat Biden berharap untuk 'mempengaruhi' Jinping pada obrolan hari ini.

Pejabat Gedung Putih kemudian memperkirakan panggilan telepon itu bisa menjadi intens. Lantaran pertemuan pembuka antara pembantu kedua pemimpin tersebut telah berlangsung selama tujuh jam pada awal pekan ini.

Biden menaikkan 'taruhannya' ketika ia menyinggung panggilan sehari sebelumnya, ia menyatakan rekannya dari China 'tidak percaya demokrasi dapat dipertahankan di abad ke-21,'.

Berikut lima alasan mengapa pertemuan Biden dan Jinping itu cukup penting.

1. Ajakan Obrolan Datang Saat Panas Perang Rusia vs Ukraina

Berdasarkan keterangan pejabat AS, China sedang mempertimbangkan antara memberikan bantuan militer atau keuangan kepada Rusia setelah kekuatan militer Rusia diklaim mengalami kerugian besar di Ukraina.

Apabila China setuju, kondisi itu bisa mengurangi kedekatan hubungan dengan negara Barat selama beberapa dekade mendatang.

"Kami khawatir bahwa mereka mempertimbangkan untuk secara langsung membantu Rusia dengan peralatan militer untuk digunakan di Ukraina," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, membenarkan kabar yang telah diserukan oleh pejabat AS lainnya selama beberapa hari terakhir.

Selain itu, AS telah menyampaikan kepada beberapa sekutu Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) bahwa mereka yakin China memiliki 'kemauan' untuk mendukung Rusia, meskipun Rusia telah menyangkal meminta bantuan dan China mengatakan tidak memberikan bantuan apa pun kepada Rusia.

Para pejabat AS juga mengatakan mereka yakin Jinping merasa gelisah oleh invasi Rusia di Ukraina.

Memantau dari Beijing, Jinping disebut-sebut terkejut bahwa intelijennya sendiri tidak dapat memprediksi apa yang akan terjadi, meskipun AS telah memperingatkan invasi selama berminggu-minggu, kata para pejabat.

Lanjut baca di halaman berikutnya...

[Gambas:Video CNN]



Peluang China Dukung Rusia hingga Kemitraan 'Berbahaya'

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER