Rusia Tuduh Dewan Eropa Jadi Alat 'Russophobia' Barat

CNN Indonesia
Sabtu, 19 Mar 2022 03:24 WIB
Jubir Kemlu Rusia menuduh Dewan Eropa jadi Russophobia dan instrumen Barat. Itu disampaikan setelah Rusia keluar dari Dewan Eropa.
Jubir Kemlu Rusia menuduh Dewan Eropa jadi Russophobia dan instrumen Barat. Itu disampaikan setelah Rusia keluar dari Dewan Eropa. Foto: (AFP/ALEXEY NIKOLSKY)
Jakarta, CNN Indonesia --

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menuduh Dewan Eropa sudah menjadi Russophobia dan instrumen yang melayani kepentingan Barat. Tuduhan itu disampaikan setelah Rusia resmi keluar dari badan hak-hak pan-Eropa itu.

"Karena aktivitas Russophobia Barat, Dewan Eropa telah kehilangan tujuannya," pernyataan Zakharova seperti diberitakan AFP pada Jumat (18/3).

"Dengan menempatkan layanan kepentingan blok di atas tujuan hukumnya sendiri, Dewan Eropa telah berubah menjadi instrumen yang patuh pada Uni Eropa, NATO."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pernyataan itu, Zakharova mengatakan Rusia tidak berubah atau terdampak karena bukan lagi anggota Dewan Eropa.

"Rusia tidak menerima pengawasan Brussel dalam masalah hak asasi manusia," katanya.

Sebelumnya, Rusia resmi berhenti menjadi anggota Dewan Eropa pada Rabu (16/3). Mereka keluar setelah lebih dari seperempat abad bergabung dalam badan hak-hak pan-Eropa. Rusia bergabung Dewan Eropa mulai 28 Februari 1996.

Keputusan keluar Dewan Eropa diumumkan pada Selasa (16/3), jelang keputusan resmi badan tersebut untuk mengusir Rusia akibat menginvasi Ukraina.

Keputusan itu juga dilakukan simbolis lewat penurunan dan pencopotan bendera Rusia di luar markas Dewan Eropa, Strasbourg, Prancis Timur, sekitar pukul 14.30 waktu setempat. Sedangkan bendera 46 negara anggota lainnya masih berkibar di sana.

Kemlu Rusia menyatakan tidak menyesal pergi dari Dewan Eropa. Mereka menilai negara-negara anggota Uni Eropa dan NATO telah membuat organisasi tersebut menjadi instrumen kebijakan anti-Rusia.

Gerakan yang disebut sebagai Ruxit ini membuat Rusia tidak akan bisa lagi ikut menandatangani Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia. Warga Rusia juga tidak akan lagi dapat mengajukan aplikasi ke Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa (ECHR).

Rusia menjadi negara kedua yang mengumumkan keluar dalam sejarah Dewan Eropa. Keputusan itu pertama kali Yunani setelah menyatakan keluar sementara pada akhir 1960-an.

Rusia sebelumnya juga telah diskors dari semua hak perwakilannya satu hari setelah puluhan ribu tentara memasuki Ukraina pada Kamis (24/2).

(afp/chri)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER