Zelensky Tegur Israel: Kenapa Ogah Pasok Senjata ke Ukraina?

CNN Indonesia
Senin, 21 Mar 2022 10:45 WIB
Presiden Ukraina meminta Israel memasok senjata anti-rudal demi membantu negaranya menghadapi gempuran misil Rusia.
Presiden Volodymyr Zelensky meminta Israel memasok senjata anti-rudal demi membantu negaranya menghadapi gempuran misil Rusia. (Foto: AFP/SERGEI SUPINSKY)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegur Israel lantaran masih belum memberikan bantuan militer bagi negaranya dan sanksi kuat terhadap Rusia.

Dalam pidato virtualnya di depan parlemen Israel, Knesset, Zelensky mempertanyakan kenapa Israel masih enggan mengirimkan sejumlah alutsista yang diyakini dapat membantu Ukraina menghadapi bombardir Rusia.

Alutsista utama yang diincar Ukraina dari Israel adalah Iron Dome, sistem anti-rudal mereka yang menjadi salah satu unggulan di dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua orang tahu bahwa sistem pertahanan rudal Anda (Israel) adalah yang terbaik dan bahwa Anda pasti dapat membantu warga kami, menyelamatkan nyawa warga Ukraina, orang Yahudi di Ukraina," kata Zelensky pada Minggu (20/3).

"Karena itu kami dapat bertanya, mengapa kamit tidak dapat bantuan senjata dari Anda, mengapa Israel tidak memberlakukan sanksi yang kuat terhadap Rusia atau tidak membekukan bisnis Rusia?" paparnya menambahkan.

Zelensky, yang merupakan keturunan Yahudi, lantas memberikan pilihan bagi Israel untuk bersikap.

"Bagaimanapun, pilihan ada di tangan Anda, saudara dan saudari, dan Anda harus hidup dengan jawaban Anda, warga Israel," papar Zelensky seperti dikutip Reuters.

Zelensky bahkan membandingkan invasi Rusia ke negaranya dengan kejahatan perang tentara Nazi Jerman terhadap genosida jutaan warga Yahudi Eropa selama Perang Dunia II.

"Dengarkan apa yang sedang dikatakan sekarang oleh Moskow, dengarkan bagaimana mereka mengucapkan kata-kata itu lagi: solusi akhir. Tapi kali ini dalam kaitannya dengan kita, dengan nasib Ukraina," katanya.

Presiden Vladimir Putin memang telah menggunakan ungkapan yang berarti "keputusan akhir/resolusi akhir" dalam invasinya ke Ukraina. Namun, pernyataan Putin itu belum bisa dipastikan sama dengan konteks yang membawa resonansi atau makna yang sama dengan terminologi Nazi.

Merespons tuntutan Zelensky, Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid mengatakan negaranya berjanji akan terus membantu rakyat Ukraina "sebanyak yang kami bisa".

Sejauh ini, Israel telah mengirimkan sejumlah bantuan kemanusiaan seperti rumah sakit lapangan dan lainnya. Namun, Lapid enggan berkomitmen soal permintaan Ukraina terkait pasokan senjata.

Israel, salah satu mediator konflik Rusia-Ukraina, telah mengutuk invasi Moskow terhadap negara eks Uni Soviet tersebut.

Namun, Israel cukup berhati-hati mengambil sikap dalam konflik ini lantaran enggan bersitegang dengan Rusia.

Perdana Menteri israel Naftali Bennett sendiri telah menggelar pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dua pekan lalu di Moskow.

Namun, pertemuan kedua pemimpin itu tak menghasilkan progres berarti terkait invasi Rusia di Ukraina.

Sejak Rusia menginvasi pada 24 Februari lalu, berbagai negara Barat telah mengirimkan bantuan logistik hingga senjata bagi Ukraina. Namun, bantuan senjata itu beberapa kali dihancurkan gempuran udara Rusia.

Meski begitu, Rusia saat ini juga disebut tengah berjuang memasok bantuan bagi pasukannya karena menghadapi perlawanan sengit dari Ukraina.

Penilaian intelijen AS dan sekutu sangat bervariasi mengenai berapa banyak pasukan Rusia yang tewas hingga saat ini.

Salah satu penilaian tersebut menemukan sekitar 7.000 tentara Rusia telah tewas sejak invasi ke Ukraina berlangsung pada 24 Februari lalu.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Ukraina mengungkap sekitar 14 ribu personel Rusia tewas di Ukraina per Sabtu (19/3). Selain itu Rusia juga dikatakan sudah kehilangan ribuan peralatan perang sejak invasi 24 Februari.

Menurut Kemlu Ukraina, Rusia sudah kehilangan 1.470 kendaraan tempur berbagai tipe, 466 tank, 115 helikopter, 95 pesawat, dan banyak perlengkapan perang lainnya.

(rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER