WNI Beberkan Fakta Minyak Goreng Sawit Langka di Jerman

CNN Indonesia
Selasa, 22 Mar 2022 14:39 WIB
WNI diaspora, Zakia Qasim Mansur Yamani, mengungkapkan fakta soal kelangkaan minyak goreng sawit di Eropa, terutama di Jerman. Suasana Kota Hamburg, Jerman. Minyak goreng sawit dikabarkan langka di Jerman. iStockphoto/Juergen Sack
Jakarta, CNN Indonesia --

Salah satu warga negara Indonesia (WNI) diaspora, Zakia Qasim Mansur Yamani, membeberkan fakta soal kelangkaan minyak goreng kelapa sawit di Jerman.

Diberitakan sebelumnya sejumlah negara Eropa seperti Belanda dan Jerman mulai mengalami kelangkaan minyak goreng kelapa sawit.

Zakia yang sudah puluhan tahun tinggal di Kota Hamburg itu membenarkan stok minyak goreng kelapa sawit di Jerman langka sejak beberapa pekan lalu.

"Iya, langka. Sudah beberapa pekan juga saya memang tidak goreng-goreng," ujar Zakia kepada CNNIndonesia.com, Senin (21/3).

Meski demikian, Zakia mengatakan kelangkaan minyak goreng kelapa sawit di Jerman tidak terlalu dibesar-besarkan seperti di Indonesia. Kelangkaan minyak kelapa sawit juga tidak lantas memicu panic buying di Jerman.

Pasalnya, Jerman dan sejumlah negara Eropa pada umumnya memang tidak bergantung terhadap ketersediaan minyak goreng sawit.

"Seperti biasa saja. Jerman tidak terlalu pakai minyak goreng (sawit)," ujar perempuan 66 tahun tersebut.

Lebih lanjut, Zakia menjelaskan bahwa banyak warga Jerman yang terbiasa menggunakan minyak biji bunga mata hari atau zaitun.

"Kalau tumis-tumis, (di Jerman) biasanya pakai minyak biji bunga matahari Rapsöl atau Oliven (Zaitun). Mungkin lebih mahal ya," ujar nenek satu cucu yang akrab disapa Zakia.

"Petani di sini juga biasa bertani biji bunga matahari, Dan Raps. Begitu pula bertani Oliven (zaitun). Negara penghasil Oliven di Eropa yang terbesar biasanya Spanyol atau Italia," ia menambahkan.

Produk minyak biji bunga matahari di Jerman dan Eropa juga berbentuk padat seperti margarin, bukan cairan.

"Jadi ambil beberapa sendok saja misal untuk tumis-tumis. Di Jerman juga setahu saya jarang sekali bikin makanan goreng-gorengan seperti di Indonesia."

"Mungkin ada sejumlah penjual yang menggunakan minyak goreng (kelapa sawit) untuk makanan goreng-gorengan seperti kentang goreng. Atau bisa juga minyak goreng lebih dikenal oleh anak-anak muda sekarang. Beda dengan generasi lama seperti kami, tidak terlalu terbiasa dengan minyak sawit," tutur Zakia.

Zakia melanjutkan, warga di Jerman juga tak banyak menggunakan minyak kelapa selain minyak kelapa sawit.

"Menurut saya pakai minyak kepala baunya lebih intensif (mencolok). Kalau minyak biji bunga matahari tidak berbau," ia menambahkan.



(bac/bac)


[Gambas:Video CNN]
Lihat Semua
SAAT INI
BERITA UTAMA
REKOMENDASI
TERBARU
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
LIHAT SELENGKAPNYA

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TERPOPULER