Biden Yakin Rusia Harus Ditendang dari G20
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, percaya Rusia harus didepak keluar dari negara Kelompok G20, Kamis (24/3).
Pernyataan ini muncul kala Indonesia mengatakan bakal mengundang seluruh negara G20, termasuk Rusia, dalam forum yang bakal diadakan akhir tahun ini.
"Jawaban saya adalah iya," kata Biden saat ditanya apakah Rusia harus dikeluarkan, dalam sebuah konferensi pers, Kamis (24/3).
"Itu bergantung pada G20. Itu yang diangkat saat ini, dan saya mengangkat kemungkinan bahwa, jika [Rusia] tidak bisa dikeluarkan, jika Indonesia dan negara lain tak setuju, maka kita harus, dalam pandangan saya, mengajak Ukraina ke pertemuan itu juga, pada dasarnya membuat Ukraina dapat menghadiri pertemuan G20 dan mengobservasi," katanya lagi seperti dikutip CNN.
Pertemuan puncak G20 rencananya digelar di Bali pada Oktober mendatang menyusul Indonesia yang berperan sebagai presiden kelompok itu tahun ini.
KTT G20 di Bali menjadi polemik setelah Presiden Rusia Vladimir Putin berencana hadir dalam pertemuan itu, terlepas dari kecaman dan sanksi terkait invasinya ke Ukraina.
Negara Barat bahkan telah mewanti-wanti Indonesia soal keberatan mereka jika Putin hadir dalam KTT G20 nanti. Sumber dari Uni Eropa menganggap kehadiran Rusia dalam rangkaian KTT G20 bahkan menjadi sangat problematik bagi negara Eropa.
Merespons isu tersebut, Duta Besar RI untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Dian Triansyah Djani, menyatakan Indonesia bakal mengundang seluruh negara G20 dalam konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, termasuk Rusia, Kamis (24/3).
"Sebagai presidensi, tentunya, dan sesuai dengan presidensi-presidensi sebelumnya adalah untuk mengundang semua anggota G20," ujar Dian dalam jumpa pers virtual, Kamis (24/3).
"Memang kewajiban untuk semua presidensi G20 untuk mengundang semua anggotanya," lanjut Dian.
Posisi Rusia dalam pertemuan G20 mendatang memang tengah diperdebatkan, mengingat Moskow kini masih terus membombardir Ukraina.
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, juga sempat meminta negara demokrasi untuk memboikot Presiden Vladimir Putin dari forum internasional.
"Kehadiran (Putin) di acara internasional mana pun berarti penghinaan terhadap demokrasi, martabat manusia, dan supremasi hukum. Kami menyerukan seluruh negara demokratis untuk membantu menyelamatkan dunia dari diktator Putin yang kejam. Boikot Rusia dan Putin dalam semua kemungkinan platform internasional," tutur Hamianin dalam pernyataan yang diterima CNNIndonesia.com, Rabu (23/3).
(pwn/rds)