Chernobyl Kebakaran, Api Sulit Dipadamkan karena Rusia Kuasai PLTN

CNN Indonesia
Senin, 28 Mar 2022 15:46 WIB
Kebakaran terjadi di zona eksklusi PLTN Chernobyl. Wakil PM Iryana Vereschuck mengatakan, proses pemadaman sulit karena PLTN dikuasai Rusia.
Kebakaran terjadi di zona eksklusi PLTN Chernobyl pada Minggu (27/3). (Reuters/Gleb Garanich)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kebakaran terjadi di zona eksklusi PLTN Chernobyl, Minggu (27/3). Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryana Vereschuck, mengatakan bahwa pemadaman sulit dilakukan karena PLTN dikuasai Rusia.

"Kebakaran signifikan terjadi di zona eksklusi yang bisa berdampak serius. Namun, tak mungkin memadamkan api secara penuh karena zona eksklusi dikuasai pasukan Rusia," ujar Vereschuck, seperti dikutip AFP.

Menurut Vereschuck, pasukan Rusia memiliterisasi zona eksklusi di sekitar fasilitas nuklir itu. Pasukan Rusia, kata dia, tengah mengangkut senjata-senjata tua yang tidak terawat dengan baik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengangkutan ini berpotensi merusak bejana penahan yang dibangun di sekitar reaktor keempat diPLTN. Kerusakan bejana penahan bisa memicu pelepasan sejumlah besar debu radioaktif.

Vereschuck mengingatkan, pelepasan radioaktif itu dapat memicu kontaminasi tidak hanya di Ukraina, tetapi juga di negara-negara Eropa lain.

Sementara itu, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) memastikan situasi tak berubah di Chernobyl dan fasilitas nuklir lain di Ukraina.

Sejak 9 Maret, IAEA tak menerima perkembangan data dari fasilitas nuklir Chernobyl. Mereka juga khawatir soal staf di fasilitas bekerja di bawah tekanan pasukan Rusia.

Selain itu, Rusia juga membatasi pergerakan keluar masuk staf, sehingga mereka tak bisa melakukan pemeliharaan di situs pembangkit listrik tersebut.

Kebakaran di sekitar fasilitas nuklir Chernobyl juga pernah terjadi sebelumnya. Namun, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan kebakaran hutan di sekitar lokasi itu tak memicu risiko radiologis yang besar.

Ukraina dan sejumlah pihak lain khawatir bencana kecelakaan reaktor keempat Chernobyl pada 1986 terulang kembali. Tiga reaktor nuklir di PLTN itu secara bertahap ditutup setelah bencana itu.

Bangunan reaktor itu kini dilindungi sarkofagus ganda untuk membatasi kontaminasi radioaktif.

Keadaan sarkofagus yang dibangun Uni Soviet telah memburuk. Ukraina akhirnya membangun kembali di atasnya dan selesai pada 2019.

(isa/has)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER