Pemerintah interim Afghanistan, Taliban, mengeluarkan sederet aturan baru sepanjang 2022, mulai dari melarang pegawai negeri cukur janggut hingga imbauan memenggal kepala maneken.
Sederet aturan ini dianggap bertolak belakang dengan janji Taliban ketika baru merebut kekuasaan pada Agustus 2021 lalu. Saat itu, Taliban berjanji bakal lebih menghargai hak asasi manusia, terutama perempuan.
Namun kenyataannya, mereka menyingkirkan perempuan dari ruang publik, seperti pekerjaan, pendidikan bahkan sekedar aktivitas di luar ruangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyak aturan baru yang dikeluarkan pada tahun ini juga dianggap melanggar HAM, terutama perempuan di Afghanistan. Berikut sederet aturan baru yang dikeluarkan Taliban selama 2022.
Taliban melarang pegawai negeri sipil (PNS) Afghanistan mencukur janggut. Mereka yang kedapatan mencukur janggut tak akan diizinkan masuk gedung kantor.
Reuters melaporkan bahwa aturan tersebut mulai diterapkan pada Senin (28/3).
Untuk merealisasikan aturan itu, Perwakilan Kementerian Moralitas Publik berpatroli di pintu masuk seluruh kantor pemerintahan.
Pihak kementerian itu akan memeriksa semua PNS untuk melihat mereka mematuhi aturan tersebut atau tidak. Orang yang tak patuh bisa dipecat.
Taliban juga melarang perempuan naik pesawat domestik maupun internasional tanpa pendamping laki-laki atau yang disebut mahram.
Reuters melaporkan, Kementerian Promosi Kebaikan dan Pencegah Kejahatan mengirim surat ke sejumlah maskapai penerbangan untuk menginformasikan pembatasan baru pada Sabtu (26/3).
Dalam aturan baru itu, mereka menegaskan perempuan tanpa pendamping yang telah memesan tiket akan diizinkan melakukan perjalanan pada Minggu dan Senin.
Selain aturan untuk warga sipil, Taliban juga mengeluarkan aturan bagi anggotanya sendiri. Mereka melarang anggotanya membawa senjata ke taman bermain pada Februari lalu.
Larangan ini dianggap sebagai upaya Taliban membentuk citra baru usai sempat viral foto anggota mereka menenteng senapan di tempat bermain.
"Mujahidin tak diperbolehkan masuk ke taman bermain dengan senjata, juga seragam dan kendaraan militer. Mereka harus mematuhi aturan dan regulasi taman bermain," kata juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid.
Berlanjut ke halaman berikutnya >>>