Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyebut ada indikasi Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengasingkan diri dan pecat penasihatnya.
Berita lainnya tentang tuduhan mantan Presiden AS, Donald Trump, terhadap anak Biden, Hunter Biden, soal dugaan skandal bisnis di Rusia.
Berikut sejumlah berita dalam Kilas Internasional Jumat (1/4) pagi:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden AS Joe Biden mengatakan ada beberapa indikasi bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin mengasingkan diri dan menghukum beberapa penasihatnya.
Namun, dia kemudian menambahkan bahwa AS tidak memiliki banyak bukti kuat untuk memastikan hal tersebut.
"Ada banyak spekulasi, tetapi dia tampaknya - saya tidak mengatakan ini dengan pasti - dia tampaknya mengasingkan diri dan ada beberapa indikasi bahwa dia telah, um, memecat atau menempatkan beberapa penasihatnya sebagai tahanan rumah," kata Biden, Kamis (31/3).
"Tapi saya tidak ingin terlalu banyak berbicara saat ini, karena kami tidak memiliki banyak bukti kuat," tambahnya.
Kepala badan intelijen militer Prancis, Eric Vidaud, mengundurkan diri karena gagal memprediksi terjadinya agresi Rusia di Ukraina, Kamis (31/3).
Informasi ini didapatkan dari beberapa sumber anonim dan email internal yang mengumumkan pemberhentian Vidaud, dikutip dari Reuters.
Sejumlah sumber mengatakan pada surat kabar L'Opinion bahwa Vidaud dinilai tak memiliki pengarahan yang cukup dan kurang "menguasai mata pelajaran."
L'Opinion juga melaporkan bahwa Vidaud disuruh melepaskan jabatannya di musim panas ini karena kesalahan memprediksi perang Ukraina. Namun, Vidaud memutuskan untuk langsung berhenti.
Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menuduh Hunter Biden, anak dari Presiden Joe Biden, menerima bayaran senilai US$3,5 juta (Rp50,3 miliar) dari istri wali kota Moskow.
"Kenapa, dengan rasa penasaran, istri dari wali kota Moskow memberikan US$3,5 juta (Rp50,3 miliar) kepada anak Anda (Biden)?" ujar Trump, dikutip dari CNN.
Tuduhan ini dibantah oleh pihak Hunter Biden.
Pengacara Hunter, George Mesires, mengatakan kepada CNN bahwa kliennya bukan pemilik firma investasi, Rosemont Seneca Thornton, yang dituduh Trump menerima bayaran dari istri wali kota Moskow.
(tim/bac)