Ukraina Akui Kemungkinan Zelensky-Putin Bertemu di Turki

pwn | CNN Indonesia
Minggu, 03 Apr 2022 08:24 WIB
Turki bakal menyiapkan pertemuan langsung antara Vladimir Putin dan Volodymyr Zelensky. (AFP/BERTRAND GUAY)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ukraina mengakui kemungkinan pertemuan langsung antara Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Sebelumnya, negosiator Ukraina David Arakhamia mengatakan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menelepon Zelensky dan Putin untuk menjadi tuan rumah pertemuan keduanya.

"Kemarin, Erdogan menelpon kami dan Vladimir Putin. Ia juga disebut telah mengonfirmasi bahwa pihaknya siap mengatur pertemuan [Zelensky dan Putin] mendatang," kata negosiator Ukraina, David Arakhamia, dikutip dari CNN.

"Waktu dan tempat [pertemuan ini] masih belum diketahui, tetapi kami percaya kemungkinan besar [pertemuan] itu akan diadakan di Istanbul atau Ankara, Turki," lanjutnya.

Selain itu, Arakhamia mengatakan pihak Ukraina telah membuat dokumen yang sesuai untuk dibicarakan dalam pertemuan kedua pemimpin negara tersebut.

"Maka dari itu, tugas kami sekarang adalah mempersiapkan dengan cepat tahap final, bukan dokumennya, tetapi isu yang telah disinggung, dan bersiap untuk kemungkinan pertemuan para presiden," katanya lagi.

Sebagaimana dilansir AFP, Turki memiliki hubungan baik dengan Rusia dan Ukraina. Dialog terakhir dari kedua kubu juga sempat diadakan di Turki.

Zelensky juga telah lama menyerukan keinginannya untuk bertemu Putin sejak Rusia meluncurkan invasi ke Ukraina pada Februari lalu.

Arakhamia sebelumnya mengatakan Rusia telah menyetujui permintaan Kyiv secara tak tertulis, kecuali satu hal, yaitu isu Crimea.

"Federasi Rusia telah memberikan jawaban resmi untuk seluruh permintaan, yang membuat mereka menerima posisi (Ukraina), kecuali isu Crimea (yang dianeksasi Rusia pada 2014)," kata negosiator Ukraina, David Arakhamia, Sabtu (2/4), dikutip dari AFP.

Tak hanya membahas kemungkinan kesepakatan dalam negosiasi, Arakhamia menyampaikan Moskow telah menyetujui diadakannya referendum status netral di Ukraina. Ia juga menilai langkah itu merupakan satu-satunya cara untuk keluar dari perang.



(bac)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK