Citra Satelit: Jasad di Bucha Ukraina Sudah Tergeletak Beberapa Pekan

CNN Indonesia
Selasa, 05 Apr 2022 08:19 WIB
Citra satelit menunjukkan jasad diduga korban pasukan Rusia sudah tergeletak di jalan-jalan Kota Bucha, Ukraina, selama beberapa pekan. (Reuters/Zohra Bensemra)
Jakarta, CNN Indonesia --

Beberapa citra satelit menunjukkan jasad diduga korban pasukan Rusia sudah tergeletak di jalan-jalan Kota Bucha, Ukraina, selama beberapa pekan sejak awal Maret.

Pemandangan jasad-jasad bergelimpangan itu terlihat dalam citra yang ditangkap satelit milik perusahaan asal Amerika, Serikat, Maxar Technologies.

Juru bicara Maxar Technologies, Stephen Wood, mengatakan bahwa satelit perusahaan itu menangkap citra jasad-jasad tersebut di jalan daerah Yablonska, Bucha, pada 19 dan 21 Maret lalu.

"Citra satelit resolusi tinggi yang diambil Maxar di atas Bucha,Ukraina, memverifikasi dan menguatkan video dan foto yang tersebar di media sosial baru-baru ini, yang menunjukkan beberapa jasad tergeletak di jalan dan dibiarkan selama beberapa pekan," kata Wood.

Media AS, The New York Times (NYT), juga meneliti sejumlah citra satelit Maxar Technologies. Berdasarkan riset mereka, terlihat sejumlah objek gelap yang berukuran sama dengan jasad manusia di jalanan antara 9-11 Maret.

Media tersebut juga membandingkan rekaman video situasi di jalan Yablonska pada Jumat (1/4) dan Sabtu (2/4).

Dari data yang didapatkan, NYT menyimpulkan bahwa mayat di jalan Kota Bucha sudah berada di sana setidaknya tiga pekan. Kala itu, pasukan Rusia tengah menduduki Kota Bucha.

Selain itu, banyak jasad berada pada posisi persis seperti dalam cuplikan foto dan video pihak Ukraina, pun foto dari media internasional.

Jurnalis AFP juga mengonfirmasi secara langsung bahwa setidaknya 20 jasad bergelimpangan di jalanan Kota Bucha pada lalu. Semua jenazah itu mengenakan pakaian sipil, beberapa dari jasad itu tangannya terikat.

Pihak berwenang Ukraina mengklaim setidaknya 300 orang di Bucha tewas dibunuh pasukan Rusia. Secara keseluruhan, Ukraina menemukan 410 jasad di kota-kota sekitar Kyiv, termasuk Bucha.

Meski demikian, Kementerian Pertahanan Rusia membantah pihaknya bertanggung jawab atas kematian tersebut. Pihak kementerian mengklaim, seluruh unit militer mereka mundur dari Bucha sejak 30 Maret.

Kremlin juga menuduh foto jasad tersebut merupakan foto palsu yang sengaja dibuat Ukraina. Rusia juga menyampaikan klaim ini ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Senin lalu.

Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, mengklaim bahwa mayat yang terlihat di Bucha tak berada di sana sebelum pasukan Rusia meninggalkan kota.

"Secara tiba-tiba, mereka tergeletak di jalanan, satu demi satu, di kiri dan kanan, beberapa dari mereka bergerak, beberapa dari mereka menunjukkan tanda-tanda hidup," kata Nebenzia.

Nebenzia merujuk pada sejumlah foto dan video yang beredar di jejaring sosial. Dalam sejumlah video, terlihat seorang reporter berdiri di depan sederet kantung jenazah berwarna hitam.

Ketika kamera menyorot ke arah kantung tersebut, orang di dalamnya terlihat bergerak-gerak. Kubu pro-Rusia juga memanfaatkan video itu untuk mengatakan bahwa perang di Ukraina adalah hoaks dan propaganda buatan Barat.

Sejumlah media lantas mencoba memverifikasi keaslian video tersebut. Ternyata, video itu merupakan rekaman media lokal Austria, Osterich, ketika meliput aksi protes mengenai kebijakan iklim bertajuk Fridays for Future.

(pwn/has)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK