Ukraina: Tentara Rusia yang Terkuat Kedua di Dunia Mitos Belaka

CNN Indonesia
Selasa, 05 Apr 2022 18:01 WIB
Ukraina menganggap status militer Rusia sebagai terkuat kedua di dunia setelah Amerika Serikat adalah mitos belaka.
Ukraina menganggap status militer Rusia sebagai terkuat kedua di dunia setelah Amerika Serikat adalah mitos belaka. (Foto: AFP/ANATOLII STEPANOV)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ukraina menganggap status militer Rusia yang selama ini dianggap sebagai terkuat kedua di dunia setelah Amerika Serikat adalah mitos belaka.

Kepala Badan Intelijen Pertahanan Ukraina (GUR), Brigadir Jenderal Kyrlo Budanov, mengatakan mitos itu berhasil dibuktikan oleh angkatan bersenjatanya yang sampai saat ini masih bertahan melawan gempuran Rusia yang kini mulai terlihat kewalahan.

"Tentara Ukraina telah menunjukkan bahwa pasukan Rusia sebagai tentara kedua (terkuat) di dunia adalah mitos besar, dan mereka menggunakan konsentrasi strategi abad pertengahan, metode perang lama," kata Budanov kepada The Nation seperti dikutip AFP pada Selasa (5/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

The Nation mengatakan wawancara dengan Budanov dilakukan melalui jalur terenkripsi dengan seorang penerjemah.

Dalam wawancara itu, pria 36 tahun itu menuturkan tentara Ukraina penuh dengan informan dan menggunakan metode perang yang sudah usang dalam melancarkan agresinya.

Ia memaparkan pasukan Ukraina juga diuntungkan dengan salah perhitungan tentara Rusia dalam melihat situasi perang.

"Kami memiliki pasukan Rusia yang besar di wilayah kami dan mereka telah mengepung kota-kota di Ukraina," ucap Budanov.

"Tapi, komando Rusia telah melakukan kesalahn perhitungan berkali-kali, dan kami memanfaatkan kesalahan ini," paparnya menambahkan.

Budanov mengatakan Ukraina juga memiliki banyak informan di dalam unit-unit pasukan Rusia.

Ia bahkan mengklaim Kyiv memiliki informan mata-mata dalam pemerintahan Rusia.

"Kami memiliki banyak informan di dalam tentara Rusia, tidak hanya itu, tetapi juga di lingkaran politik dan kepemimpinan mereka," ucap Budanov.

"Pada November lalu, kami sudah tahu tentang niat Rusia, dan Anda dapat melihat bahwa semuanya benar. Ada pun soal tanggal (invasi), itu berubah beberapa kali," paparnya menambahkan.

Selain itu, Budanov juga mengatakan Ukraina dapat melacak pergerakan beberapa tentara bayaran Rusia seperti pasukan Chechen dengan menggunakan ponsel mereka.

"Kami memiliki banyak informan di dalam jajaran Chechnya," katanya. "Begitu mereka mulai mempersiapkan operasi apa pun, kami tahu itu dari informan kami," katanya.

Budanov mengatakan pasukan Rusia juga harus menghadapi pemberontakan dalam internalnya sendiri.

"Prajurit kami, prajurit kami, bahkan tim pemburu kami akan mulai memburu agresor, pasukan Rusia, dengan senapan mereka di hutan," katanya.

Klaim Budanov ini datang ketika sejumlah pengamat perang menilai pasukan Rusia kehilangan arah hingga kewalahan di Ukraina. Sebulan invasi berlangsung, Rusia pun belum bisa menduduki kota-kota strategis yang sempat mereka kepung, terutama ibu kota Kyiv.

Belakangan, pasukan Rusia bahkan disebut telah kekurangan logistik hingga amunisi yang hanya bisa bertahan hingga beberapa hari saja. Tak lama, Moskow mengumumkan fase pertama perang di Ukraina telah selesai dan kini berfokus menggempur wilayah timur negara eks Soviet itu.

(rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER