Sejak foto jasad bergelimpangan di jalan-jalan Ukraina beredar, sejumlah pihak mengecam Rusia, tak terkecuali negara-negara yang dipimpin sekutu Presiden Vladimir Putin.
Negara-negara sekutu Putin itu melontarkan kecamannya tak lama setelah Ukraina melaporkan Rusia membunuh ratusan warga sipil di kota-kota di dekat Kyiv.
Pasukan Ukraina menyaksikan langsung pemandangan horor itu ketika mereka baru dapat memasuki kota-kota tersebut setelah pasukan Rusia angkat kaki.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kekejaman yang diduga dilakukan pasukan Rusia itu menuai kecaman dari beberapa negara sekutu Putin. Selain itu, sejumlah negara sekutu Putin lainnya juga sudah mengecam Rusia sejak awal invasi.
Berikut daftarnya.
Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban, mendesak Presiden Rusia, Vladimir Putin, segera memberlakukan gencatan senjata di Ukraina. Desakan ini datang setelah kabar mengenai Bucha jadi perhatian.
"Saya menyarankan kepada Presiden Putin agar dia mengumumkan gencatan senjata segera," kata Orban dalam jumpa pers di Budapest, seperti dilansir AFP.
Orban juga sudah mengecam serangan Rusia ke Ukraina tak lama setelah invasi dimulai.
"Rusia menyerang Ukraina pagi ini dengan kekuatan militer. Bersama dengan Uni Eropa dan sekutu NATO, kami mengecam aksi militer Rusia," katanya pada Februari lalu, dikutip dari Associated Press.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Hungaria, Peter Szijijarto, menegaskan bahwa negaranya mendukung Ukraina.
Salah satu sekutu Putin di Asia, India, turut mengecam pembantaian di Kota Bucha, Ukraina, yang diduga dilakukan pasukan Rusia.
"Kami dengan tegas mengutuk pembunuhan ini dan mendukung seruan investigasi terbuka," kata Duta Besar India untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), S T Trimurti, seperti dikutip CNN, Selasa (5/4).
Trimurti menilai situasi di Ukraina semakin memburuk. Tak hanya itu, pemerintah India juga mengecam agresi Rusia di Ukraina.
Meski demikian, India tak pernah menyebut langsung dalam kecaman-kecamannya.
Israel, salah satu negara yang dikenal kerap menengahi Rusia dan Ukraina, turut mengutuk pembantaian terhadap warga sipil di Bucha.
"Sekali lagi, negara yang kuat dan luas telah menginvasi negara tetangganya yang lebih kecil tanpa persetujuan," kata Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, sebagaimana dikutip CNN.
"Kami terkejut dengan sejumlah foto yang mengerikan dari Bucha, kejadian buruk, dan kami mengecam dengan keras. Penderitaan warga Ukraina begitu besar dan kami melakukan apa pun untuk bisa membantu."
Dua negara sekutu Rusia lainnya juga sudah mengecam invasi sejak awal. Baca di halaman selanjutnya >>>