Sebelum invasi Rusia ke Ukraina terjadi, Medvedchuk memang telah dihadapkan dengan tuduhan pengkhianatan terhadap negara. Ia juga telah berada dalam tahanan rumah.
Namun,keberadaan Medvedchuk tidak diketahui hingga beberapa pekan setelah invasi Rusia berlangsung.
Beberapa pengamat berspekulasi bahwa Medvedchuk atau salah satu sekutunya mungkin menjadi pilihan Rusia untuk memimpin pemerintahan boneka di Ukraina jika pasukan Moskow berhasil menggulingkan Zelensky.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Medvedchuk juga menjadi subjek sanksi Amerika Serikat pada 2014 "karena mengancam perdamaian, keamanan, stabilitas, kedaulatan, atau integritas teritorial Ukraina, merusak institusi, dan proses demokrasi Ukraina."
Terlepas dari tudingan pengkhianatan, Medvedchuk juga menjadi perantara Moskow dan Kyiv saat konflik berdarah pecah di Donbas pada 2014 usai Rusia mencaplok Semenanjung Crimea.
Peran itu diambil Medvedchuk dengan memanfaatkan kedekatannya dengan Putin.
Putin sempat mengakuibahwa dia adalah ayah baptis putri Medvedchuk.
"Saya tidak akan mengatakan bahwa kami sangat dekat tetapi kami saling mengenal dengan baik," kata Putin dalam sebuah wawancara pada 2019 dengan sutradara film Oliver Stone.
"Dia (Medvedchuk) adalah kepala staf [mantan Ukraina] Presiden [Leonid] Kuchma, dan dalam kapasitas inilah dia meminta saya untuk mengambil bagian dalam pembaptisan putrinya. Menurut tradisi Ortodoks Rusia, Anda tidak dapat menolak permintaan seperti itu," paparnya menambahkan.
Medvedchuk juga terkenal di Ukraina karena perannya sebagai pengacara pembela yang ditunjuk negara Soviet untuk penyair pembangkang Ukraina Vasyl Stus, yang meninggal di kamp kerja paksa Soviet pada 1985.
(rds)