Lockdown di Shanghai membuat mobilitas penduduk betul-betul dibatasi, termasuk pengiriman paket.
"Saat ini tidak bisa terima paket kiriman, enggak boleh. Jadi untuk pesan antar ada dua pilihan," kata Alisa.
Pertama jika ada toko yang beroperasi dan membuka layanan pesan antar, itu pun hanya sekitar 10 menit. Kedua, warga bisa belanja melalui sistem belanja bersama atau buying group.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sistem ini berupa paket belanja dengan minimal pembeli 50 orang. Kemudian jika sudah terakumulasi, belanjaan bisa diantar ke lokasi.
"Kita di Shanghai setiap hari, bahkan di media sosial, orang-orang mengunggah soal gimana cara belanja online melalui aplikasi supermarket seperti Ding Dong Mai Cai, Mei Tuan Mai Cai, Jing Dong," tutur Alisa.
Bagi warga Shanghai saat ini, aplikasi tersebut menjadi satu-satunya sumber yang bisa menerima pesan antar setiap hari.
"Itulah kenapa banyak yang protes juga karena kita seperti dibiarkan kekurangan di dalam rumah, kebutuhan pokok dari pemerintah enggak komplet dan tidak cukup kuantitasnya. Mau DO nggak bisa karena minim driver, atau [minim] toko yang buka," lanjut Alisa.
China berada dalam amukan Covid-19 saat sejumlah negara mulai memasuki fase endemi.
(isa/bac)