Jakarta, CNN Indonesia --
Ketika pemerintah Rusia berkali-kali menyuarakan kebencian terhadap Barat, sejumlah anak Presiden Vladimir Putin dan kroni-kroninya justru hidup mewah di negara-negara itu.
Beberapa dari mereka memiliki jet pribadi, apartemen mewah di Paris, berlibur di Austria, pun menempuh pendidikan di sekolah elite di London dan New York.
Salah satu dari mereka adalah keluarga dari juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov. Peskov bersikap layaknya 'speaker' Presiden Vladimir Putin, yang kerap menyuarakan kritik keras kepada Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, setidaknya dua anak Peskov dibesarkan di Eropa Barat.
Selain itu, pemerintah Amerika Serikat menjatuhkan sanksi kepada Peskov, istrinya, dan dua anak Peskov dalam pernikahan sebelumnya.
Sebagaimana diberitakan CNN, sanksi ini diberikan karena keluarga tersebut memiliki gaya hidup mewah yang tak sesuai dengan gaji pegawai negeri Peskov dan kemungkinan didapatkan atas kekayaan 'haram' dari koneksi Peskov dengan Putin.
Peskov sendiri dilaporkan memiliki kekayaan sebesar US$173.000 (Rp2,4 miliar) pada 2020. Namun, ia terlihat mengenakan jam tangan desainer senilai US$600.000 (Rp8,6 miliar).
Selain itu, Fondasi Anti-Korupsi yang dibangun oposisi Kremlin, Alexei Navalny, menemukan bahwa Peskov melakukan bulan madu dengan kapal pesiar di Sardinia. Bulan madu tersebut diprediksi membutuhkan biaya sebesar US$430.000 (Rp6,1 miliar) dalam sepekan.
Tak hanya itu, organisasi tersebut menemukan bahwa istri Peskov, mantan istri, pun anak-anaknya memiliki kendaraan mewah dan rumah bernilai jutaan dolar AS di seluruh dunia.
Bagaimana anak-anak pejabat Rusia dan orang dekat Putin hidup mewah di negara-negara Barat? Baca di halaman berikutnya...
[Gambas:Video CNN]
Anak perempuan Peskov, Elizaveta Peskova, merupakan salah satu keluarga Kremlin yang diketahui bersekolah di luar negeri.
Peskova dilaporkan menempuh pendidikan di Ecole des Roches, Prancis. Biaya kuliah tahunannya sekitar seperempat dari gaji Peskov dan kegiatan ekstrakulikulernya termasuk kelas penerbangan.
Peskova juga melakukan kerja magang di Louis Vuitton dan menempuh gelar marketing dari sekolah bisnis Prancis.
Selain itu, Peskova dan ibunya membeli apartemen di Avenue Victor Hugo dengan harga sekitar US$ 2 juta (Rp28 miliar) pada 2016.
Walaupun ayahnya adalah salah satu tokoh penting orang dekat Putin, Peskova mengatakan kepada stasiun televisi Rusia bahwa lingkungan di Eropa lebih nyaman buatnya. Ia juga menilai sistem edukasi di Rusia seperti 'neraka.'
Saudara Peskova, Nikolay Choles, juga tumbuh di Inggris. Ia diketahui pernah berkeliling dunia menggunakan jet pribadi, memiliki real-estate di Moskow, pun mengendarai berbagai kendaraan mewah di kota itu.
Kehidupan Anak-anak Lavrov di London dan New York
Selain keluarga Peskov, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, turut mengirim anak perempuannya ke universitas bergengsi di London dan New York.
Bahkan, anak dari pacar Lavrov terlihat mendapatkan pengaruh dari pria itu. Polina Kovaleva, sang anak, sering mengunggah dirinya berfoto di kapal pesiar, resor ski Austria, dan vila di pinggir pantai.
Kovaleva juga diketahui memiliki apartemen senilai US$5,8 juta (Rp83 miliar) di London. Ia juga menempuh pendidikan di Imperial College.
Sementara itu, anak Lavrov, Ekaterina Vinokurova, menempuh pendidikan di Universitas Columbia di New York. Ia juga hidup di kota itu selamat 17 tahun.
Tak hanya itu, anak-anak Putin juga turut bergelimang harta. Anak pertama Putin, Maria, yang menikah dengan pebisnis Belanda, disebut tinggal di apartemen senilai US$3,3 juta (Rp47 miliar) di Belanda.
Anak Putin lain, Katerina, disebut memiliki vila dengan delapan kamar tidur di Biarritz, Prancis.
Kedua anak Putin menjadi sasaran sanksi Inggris dan Amerika Serikat pada pekan lalu akibat invasi Rusia ke Ukraina.
Kremlin Dinilai Munafik
Sementara itu, seorang pengamat menilai Kremlin munafik karena mereka mengirim anak-anaknya ke negara Barat.
"Ini jelas kemunafikan yang ekstrem," kata Daniel Treisman, seorang profesor bidang politik Rusia di University of California, Los Angeles.
"Mereka percaya bahwa ada persaingan antara AS dan Rusia, tetapi mengapa hal itu mempengaruhi rencana pendidikan putri mereka? Atau di mana mereka memiliki istana?" lanjutnya.
Treisman juga menilai kekayaan oknum pemerintah Rusia itu lebih banyak digunakan di negara Barat.
"Mereka ingin tinggal di Barat karena negara terkaya di dunia adalah Barat. Pusat budaya mengagumkan ada di Barat," papar Treisman.
"Selain itu, negara-negara Barat memiliki hukum yang lebih aman daripada Rusia. Jadi, jika mereka bisa memindahkan banyak uang mereka ke Barat, mereka bisa merasa lebih aman."