Jakarta, CNN Indonesia --
Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MbS) jadi salah satu tokoh dunia yang sangat populer bagi warga Indonesia. Salah satu alasannya karena dia dianggap pemimpin yang kaya dan berani di kancah global.
Awal April lalu, badan think thank asal Australia, Lowy Institute, merilis hasil survei yang menunjukkan bahwa MbS menjadi pemimpin dunia yang paling disukai di Indonesia.
Jajak pendapat itu diikuti oleh 3.000 koresponden RI yang berusia 17 hingga 65 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
MbS mengantongi 57 persen kepercayaan masyarakat Indonesia. Angka ini bahkan melebihi persentase Presiden RI, Joko Widodo. Ia menempati posisi pertama sebagai pemimpin dunia paling dipercaya responden Indonesia.
Pengamat dari Universitas Muhammadiyah Riau, Fahmi Salsabila, membeberkan alasan warga RI 'mengidolakan' anak Raja Salman itu.
"MbS digemari karena muda, nyentrik, kaya dan berpengaruh. Sepertinya warga RI rindu akan sosok seperti ini terlepas dari sepak terjang dia di dalam negeri maupun khususnya dalam menangani oposisi dalam negerinya," jelas Fahmi kepada CNNIndonesia.com pada Kamis (14/4).
Fahmi juga memandang generasi tua yang kadang meremehkan pemimpin muda turut berpengaruh akan hal ini.
Selain itu, jumlah mayoritas muslim yang meningkat di beberapa benua menjadi faktor alasan warga RI menyukai MbS.
"Ya politik islam sedang tren, Islam jaya 1.500 tahun, Barat jaya belum ada 100 tahun kalau dibandingkan dengan kejayaan Islam. Jumlah pemeluk Islam Eropa-Amerika meningkat. Di dunia juga jumlah pemeluk islam meningkat," ungkap Fahmi saat ditanya apakah salah satu faktornya karena politik Islam di Indonesia tengah meningkat.
Senada, pengamat politik Ujang Komarudin mengatakan alasan warga Indonesia menyukai MbS karena memiliki keterikatan emosional sebagai sesama negara muslim.
"MbS itu karena memang dia pemimpin negara mayoritas muslim. Kita tahu bahwa negara Indonesia juga mayoritas muslim dan ada keterkaitan emosional secara keagamaan," kata Ujang.
Faktor lain MbS sangat laku di mata sejumlah warga RI, baca di halaman berikutnya...
[Gambas:Video CNN]
Faktor Postur MbS yang Dianggap Ideal
Faktor lain, karena postur tubuh MbS. Orang Indonesia, lanjutnya, senang dengan pemimpin yang gagah. Bagaimanapun fisik menjadi penilaian tersendiri bagi sebagian warga RI.
"Fisik itu bagaimanapun penting. Misalnya dulu Presiden Soekarno gagah, tegap, pemimpin revolusi. Tetapi dia juga punya fisik yang bagus sebagai sosok seorang pemimpin oleh karena itu wajar jika masyarakat menggemari MbS," ungkap Ujang lagi.
Di samping usianya yang masih muda dan sudah menjadi pemimpin, MbS juga merupakan sosok yang kontroversial.
Ia kerap menangkap pihak oposisi, orang-orang yang melontarkan kritik keras, atau siapa saja yang dianggap mengganggu kekuasaanya.
MbS menjadi sorotan dunia saat ia diduga terlibat dalam pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi. Ketika itu, Amerika Serikat merilis laporan yang berisi bahwa sang putra mahkota menyetujui operasi pembunuhan atau menangkap Khashoggi pada Oktober 2018.
Terlepas dari tindakan yang dianggap kontroversial, pengamat mengatakan alasan warga Indonesia menyukai MbS karena ia punya karakter yang tegas.
Pemimpin Kuat dan Otoriter Lebih 'Laris' Saat Krisis
Pengamat Kajian Timur Tengah dari Universitas Indonesia, Yon Machmudi, mengatakan keterpurukan ekonomi dan politik akibat pandemi membuat banyak orang menginginkan jaminan atau kepastian.
"Ekonomi tak berjalan apabila tak ada stabilitas politik. Nah pemimpin-pemimpin yang cenderung menunjukkan sisi otoriter dalam kondisi krisis maka lebih disukai, karena mereka bisa secara tegas membuat sebuah keputusan yang penting bagi negara atau bangsa," kata Yon pada Selasa (12/4) lalu.
Selain itu, sosok pemimpin yang mampu menyuarakan kepentingan negaranya juga kerap disukai masyarakat saat ini.
"Seperti Erdogan, Putin, maupun MbS dalam hal menyuarakan kepentingan negaranya. Sosok-sosok di masa kritis itu cenderung disukai karena rakyat ingin segera keluar dari pandemi," kata Yon lagi,
Masyarakat saat ini, lanjut dia, ingin segera bangkit dari ekonomi yang terseok-seok meskipun sedikit mengesampingkan demokrasi.
MbS resmi menjadi Putra Mahkota Saudi pada 2017 lalu. Selama memimpin ia berusaha membawa Kerajaan ke arah yang lebih moderat dan mendongkrak sumber ekonomi selain dari minyak.
Misalnya, ia melonggarkan sejumlah aturan bagi perempuan mulai dari bebas mengemudi hingga tinggal sendiri tanpa wali. Ia juga mengizinkan acara besar di ruang publik.
Selain menambah pendapatan negara, lembaga pemantau HAM menilai langkah itu diambil MbS untuk menutup sederet pelanggaran HAM yang dilakukan.
[Gambas:Photo CNN]