Kim Jong Un Ikut Pantau Uji Coba Senjata Baru Korut, Korsel Waspada

CNN Indonesia
Minggu, 17 Apr 2022 21:20 WIB
Hanya dalam empat bulan pertama di tahun 2022, Korea Utara telah melakukan 12 uji coba senjata baru.
Kim Jong Un ikut menyaksikan uji coba senjata baru Korea Utara. (Foto: via REUTERS/KCNA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un terlihat ikut dan mengamati uji coba senjata yang dilakukan pasukan militernya di Perairan Timur, Sabtu (16/4) malam waktu setempat.

Korea Utara menembakkan dua proyektil ke perairan sebelah Timur Semenanjung Korea. Militer Korea Selatan menyebut itu sebagai uji coba ke-12 yang dilakukan Korea Utara selama tahun ini.

Hanya dalam empat bulan pertama di tahun 2022, Korea Utara telah melakukan 12 tes. Sebagai perbandingan, mereka hanya melakukan empat tes pada 2020, dan delapan pada 2021.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir CNN, Minggu (17/4) dalam gambar yang diterbitkan surat kabar milik negara Korea Utara, Rodong Sinmun, Minggu (17/4) menunjukkan Kim Jong Un yang sedang tersenyum dan bertepuk tangan saat mengamati uji coba senjata taktis baru.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan proyektil ditembakkan dari daerah Hamhung Korea Utara sekitar pukul 6 sore. Proyektil terbang sekitar 110 kilometer (sekitar 68,3 mil) pada ketinggian 25 kilometer (15,5 mil), dengan kecepatan maksimum Mach 4.0.

Media pemerintah Korea Utara, KCNA melaporkan Kim Jong Un telah mengamati uji tembak senjata berpemandu taktis tipe baru yang dilakukan dengan sukses.

KCNA mengklaim senjata baru itu mampu meningkatkan unit artileri jarak jauh garis depan negara itu.

Kepala Staf Gabungan mengatakan setelah peluncuran senjata tersebut, Militer Korea Selatan dan badan intelijen dan Kantor Keamanan Nasional mengadakan pertemuan darurat untuk menilai situasi dan membahas tindakan pencegahan.

Melihat gerak-gerik Korea Utara tersebut, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in yang menerima laporan real-time dari Kantor Keamanan Nasional, melalui juru bicaranya, Moon Park Kyung langsung memerintahkan kementerian terkait untuk memeriksa pergerakan Korea Utara.

Duyeon Kim, Adjunct Senior Fellow di Center for a New American Security mengatakan Korea Utara sedang bertujuan untuk membuat rudal yang dapat menghindari sistem pertahanan dengan fitur yang dapat menerbangkannya di bawah radar AS dan Korea Selatan.

"Rudal jenis ini sangat mengancam Korea Selatan dan Jepang dan itu adalah senjata yang dapat digunakan atau bahkan memulai konflik," kata Duyeon Kim.

Korea Utara telah meningkatkan uji coba rudalnya tahun ini, termasuk rudal balistik antarbenua (ICBM) pertamanya pada 24 Maret. Meskipun hal itu dianggap bertentangan dengan hukum internasional.

Dueyon Kim menambahkan Korea Utara juga dianggap memiliki keharusan domestik untuk membuat dan menyempurnakan jenis senjata canggih yang dipesan Kim Jong Un tahun lalu.

Sebab, tahun ini merupakan tahun yang penting dalam kalender Korea Utara,termasuk peringatan 10 tahun pemerintahan Kim Jong Un dan peringatan 110 tahun kelahiran pendirinya Kim Il Sung.

Presiden Lembaga Pemikir Ka Selatan Sejong Institute mengungkapkan Kim Jong Un kemungkinan berada di bawah tekanan untuk memamerkan prestasinya. Banyaknya tanggal penting dalam kalender Korea Utara di April 2022 ini memberikan kesempatan kepada Kim Jong Un untuk memamerkan kemampuan rudal dan nuklir mereka kepada dunia.

Alasan lain untuk tes senjata yang dilakukan baru-baru ini juga dimungkinkan untuk memprotes latihan militer gabungan AS-Korea Selatan yang akan berlangsung bulan ini. Korea Utara telah lama mengutuk latihan bersama ini sebagai ancaman besar bagi keamanannya dan menuduh AS meminta untuk melakukan kebijakan bermusuhan kepada negara tersebut.

(ttf/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER