Beberapa pejabat Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tengah berupaya melabeli Rusia sebagai negara sponsor terorisme.
Label ini bertujuan untuk membuat Rusia bertanggung jawab atas perang di Ukraina.
"Kami sedang melihat fakta dengan hati-hati. Kami sedang mendalami (aspek) hukumnya," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Pride, kepada CNN, Senin (18/4), kala ditanya soal kemungkinan melabeli Rusia sebagai negara pendukung terorisme.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Entah kewenangan seperti ini ataupun kewenangan lain yang tersedia di bawah hukum, kami akan menerapkannya jika itu efektif dan sesuai," lanjutnya.
Menurut Kemlu AS, definisi negara pendukung terorisme adalah negara yang "terus memberikan dukungan terhadap aksi terorisme internasional."
Lihat Juga :![]() KILAS INTERNASIONAL Mahathir Nilai Malaysia Disalip RI hingga Putin Dekati Palestina |
Sementara itu, sebanyak empat negara mengemban label ini dari AS, yakni Korea Utara, Iran, Kuba, dan Suriah.
Sebelumnya, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, meminta Presiden AS, Joe Biden, untuk melabeli Rusia sebagai negara pendukung terorisme.
Meski AS telah menjatuhkan berbagai sanksi berat kepada Rusia, memasukkan Moskow ke daftar tersebut bakal menambah beban berat ke ekonomi Rusia.
Pelabelan ini dapat membuat Rusia dilarang membeli barang-barang tertentu yang dapat digunakan secara komersial maupun militer. Ini juga membuat negara dan individu yang masih berhubungan dagang dengan Rusia terkena sanksi.