Mantan Perdana Menteri, Mahathir Mohamad, menilai Malaysia sudah tertinggal dari Indonesia, bahkan Afrika dalam hal pembangunan.
Berita lainnya adalah tentang Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang mendekati Palestina dengan menelepon Presiden Mahmoud Abbas usai Kremlin menyindir Israel.
Berikut kumpulan berita yang dirangkum dalam Kilas Internasional pagi ini:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengakui bahwa negaranya itu telah cukup tertinggal dari Indonesia dan Vietnam dalam hal pembangunan.
Hal tersebut diutarakan Mahathir lewat curhatannya dalam sebuah utas di Twitter pada Senin (18/4).
"Saya siap menerima bahwa dari sisi pembangunan, Malaysia belakangan ini tertinggal dari Indonesia dan Vietnam. Tentu saja kami selalu berada di belakang Singapura," kata eks PM yang pernah menjabat selama total 24 tahun itu.
Pasukan Rusia dilaporkan berhasil memasuki dan merebut Kota Kreminna, Luhansk, setelah menggempur habis-habisan wilayah di Ukraina Timur itu selama beberapa waktu terakhir.
"Ada serangan besar di malam hari dari Minggu hingga Senin di Kreminna," kata Gubernur Luhansk, Sergiy Gaiday, melalui pernyataan di media sosial pada Senin (18/4).
"Tentara Rusia telah masuk ke sana (Kreminna) dengan sejumlah besar perangkat keras militer, pasukan kami telah mundur ke posisi baru," paparnya menambahkan.
Pemimpin Chechen, Ramzan Kadyrov, mengatakan bahwa Volodymyr Zelensky mengidap skizofrenia serius setelah presiden Ukraina itu mengaku siap berperang hingga bertahun-tahun.
"Saya membaca di sini bahwa Zelensky mengumumkan siap berperang selama sepuluh tahun," kata Kadyrov melalui Telegram, berdasarkan terjemahan Washington Examiner.Kadyrov melontarkan tudingan ini ketika menanggapi wawancara Zelensky dengan CNN pada Minggu (17/4).
Presiden Vladimir Putin menelepon Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, pada hari ini, Senin (18/4), sehari setelah Rusia menyindir Israel karena mengkritik invasi di Ukraina.
Kantor pemerintahan Rusia menyatakan, kedua pemimpin membicarakan sejumlah isu, termasuk negosiasi damai dengan Ukraina demi menghentikan peperangan.
"[Mereka juga membicarakan] masalah pembangunan permukiman di Timur Tengah terkait peningkatan ketegangan di Tepi Barat dan Yerusalem Timur," demikian pernyataan Kremlin yang dikutip Reuters.
Putin dan Abbas membahas masalah di Yerusalem dan Tepi Barat ketika ketegangan di kawasan itu meningkat, terutama sepanjang akhir pekan lalu.