Senjata Bantuan AS Tiba di Ukraina saat Gempuran Rusia Makin Ganas
Bantuan paket senjata militer Amerika Serikat mulai tiba di Ukraina, Senin (18/4), di tengah gempuran Rusia yang semakin ganas.
"Ada empat penerbangan dari Amerika Serikat yang tiba ke gedung teater (tempat bantuan di Ukraina) kemarin," ujar pejabat senior Kementerian Pertahanan AS pada Senin (18/4).
Paket bantuan itu bernilai US$800 juta atau sekitar Rp11 triliun. Bantuan tersebut di antaranya 11 helikopter Mi-17, 18 howitzer ukuran 155 mm untuk pertama kali, dan 100 kendaraan lapis baja.
Sementara itu, Juru Bicara Pentagon, John Kirby, mengatakan bantuan pertama tiba 48 jam setelah Presiden AS, Joe Biden, mengizinkan pengiriman bantuan.
Kirby juga menyatakan, mereka akan mengerahkan pasukan ke sisi timur wilayah NATO dalam beberapa hari ke depan untuk melatih pasukan Ukraina menggunakan howitzer.
Pelatihan itu akan berlangsung di luar wilayah Ukraina.
"Akan ada sedikit pasukan Ukraina yang akan dilatih menggunakan Howitzer, dan mereka akan memperkenalkan senjata itu ke negara mereka dan melatih rekan-rekannya," jelas Kirby.
Lihat Juga :KILAS INTERNASIONAL Mahathir Nilai Malaysia Disalip RI hingga Putin Dekati Palestina |
Pelatihan tersebut diperlukan karena selama ini pasukan Ukraina masih menggunakan peluru buatan Rusia ukuran 152 milimeter. Sementara itu, howitzer AS berukuran 155 mm.
Banyak persenjataan modern yang menggunakan chip elektronik buatan Taiwan dan Korea Selatan, dua sekutu dekat AS yang diimpor ke Negeri Beruang Merah. Namun, sejak invasi, mereka berhenti melakukan hal tersebut.
"Ada dampak dalam membuat dan memasok ulang kemampuan [persenjataan pasukan Presiden Rusia Vladimir] Putin, di bidang komponen untuk beberapa sistemnya dan peluru kendaili presisinya," kata salah satu pejabat AS.
Rusia telah memprotes secara resmi ke AS menyoal bantuan militer Ukraina. Mereka memperingatkan konsekuensi yang tak terduga jika bantuan terus berdatangan.
Sementara itu, di dalam negeri Ukraina, Rusia terus menggempur wilayah timur Ukraina. Ledakan terus terjadi.
Lalu pada Selasa (19/4), media lokal melaporkan ledakan terjadi di sejumlah wilayah di Donetsk. Imbas serangan ini empat orang tewas.
Selain itu, ledakan juga terdengar di Kharkiv, Mykolaiv, dan Zaporizhzhia. Di Kharkiv, dua orang tewas imbas proyektil yang mengenai taman kanak-kanak.
Menanggapi serangan itu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan akan terus berjuang melawan pasukan Rusia sebanyak apa pun mereka.
Sementara itu, kepala Staf Kepresidenan Ukraina menyebut tindakan Rusia sebagai fase kedua perang.