Kenapa Pabrik Baja Azovstal di Mariupol Penting bagi Putin?

CNN Indonesia
Sabtu, 23 Apr 2022 09:38 WIB
Pabrik baja Azovstal di Mariupol Ukraina. (AP Photo/Sergei Grits, File)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Rusia, Vladimir Putin, memerintahkan pasukannya untuk membangun blokade yang kuat di pabrik baja Azovstal, Mariupol.

Tak hanya itu, Putin juga mengklaim Rusia berhasil 'memenangkan' pertarungan mereka di kota tersebut, meski pasukan Ukraina menolak menyerahkan diri.

Lalu, mengapa area Azovstal tersebut menjadi 'piala' incaran Putin?

Pabrik baja Azovstal merupakan titik pertahanan terakhir Ukraina di Kota Mariupol.

Sebagaimana diberitakan CNN, Rusia sempat menargetkan ibu kota Ukraina, Kyiv, tetapi mengubah strategi mereka. Perubahan ini dilakukan karena Rusia dinilai gagal mendapatkan keuntungan wilayah udara Ukraina secara keseluruhan, pun kehilangan banyak personel.

Kemudian, Putin mengganti rencananya dan memfokuskan operasi militer ke wilayah Donbas dan timur Ukraina lain. Operasi di timur tersebut memiliki tenggat waktu pada awal Mei.

Beberapa pejabat Barat menilai Putin berencana menyelenggarakan parade kemenangan pada 9 Mei. Hari itu merupakan "Hari Kemerdekaan" Rusia.

Pada hari itu, Rusia merayakan menyerahnya Nazi dalam Perang Dunia II.

"Putin bakal merayakan parade kemenangan pada 9 Mei, tak peduli status perang atau dialog damai," ujar seorang pejabat pertahanan Eropa.

Melihat kemungkinan tersebut, Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, memprediksi Rusia bakal meluncurkan serangan "terkonsentrasi" ke wilayah timur untuk menangkap seluruh Donbas.

Sementara itu, seiring perkembangan perang di Ukraina, Mariupol merupakan salah satu kota penting yang kini diduduki Rusia.

Mariupol, salah satu kota pelabuhan di wilayah Donbas, berada di antara daerah kekuasaan separatis Rusia dan Crimea. Penguasaan Rusia atas Mariupol dapat membuat Moskow dapat menghubungkan kedua wilayah itu.

Dua wilayah kekuasaan separatis dunia ialah Donetsk dan Luhansk.

Tak hanya itu, kedudukan Rusia di Mariupol tampaknya begitu kuat. Ini terlihat dari pernyataan Wali Kota Mariupol, Vadym Boichenko, yang menuturkan bahwa nasib 100.000 warga di sana berada di tangan Putin.

"Kehidupan yang masih ada di sana, mereka di tangan satu orang, [Presiden] Vladimir Putin. Dan seluruh kematian yang akan terjadi setelah ini berada di tangannya juga," kata Boichenko, dikutip dari Reuters.

Melihat kondisi Mariupol yang 'digenggam' Rusia, pun keinginan Putin untuk menunjukkan 'parade kemenangan' atas perang di Ukraina, tak aneh bila Azovstal kemudian menjadi 'piala' bagi Putin.



(pwn/bac)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK