Pacar Putin Masuk Bidikan Sanksi AS Gara-gara Invasi Ukraina

CNN Indonesia
Rabu, 27 Apr 2022 14:55 WIB
Kekasih Presiden Vladimir Putin, Alina Kabaeva, disebut bakal menjadi target sanksi Amerika Serikat akibat invasi Rusia di Ukraina. (AP/ITAR-TASS)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kekasih Presiden Vladimir Putin, Alina Kabaeva, disebut bakal menjadi target sanksi Amerika Serikat akibat invasi Rusia di Ukraina.

"Tidak ada yang aman dari sanksi kami. Masih banyak yang mungkin akan kami lakukan," kata Sekretaris Gedung Putih, Jen Psaki, pada Senin (25/4), dikutip Washington Post.

Psaki melontarkan pernyataan ini usai Wall Street Journal (WSJ) melaporkan, AS menghapus Kabaeva dari serangkaian sanksi terbaru di detik-detik terakhir sebelum keputusan itu diumumkan.

Meski nama Kabaeva tak ada dalam daftar itu, Psaki tak menutup kemungkinan sosok yang disebut-sebut sebagai kekasih Putin itu bakal menjadi target sanksi selanjutnya.

AS sejauh ini belum memutuskan akan menjatuhkan sanksi apa terhadap Kabaeva. Namun, ia dan Putin beserta keluarga masuk dalam RUU yang sedang digodok di parlemen AS.

Bertajuk Undang-Undang Akuntabilitas Putin, undang-undang ini dirancang untuk mencegah Putin menginvasi Ukraina lebih lanjut.

"[RUU itu menyerukan laporan] soal perkiraan kekayaan bersih dan sumber pendapatan yang diketahui dari Vladimir Putin dan anggota keluarganya, serta Alina Kabaeva," demikian bunyi RUU itu.

RUU itu diusulkan Partai Republik. Menurut mereka, aturan ini bertujuan untuk menjatuhkan sanksi kepada Putin, anggota keluarga, dan jaringan oligarkinya.

Sebelumnya, AS dan Uni Eropa juga menjatuhkan sanksi kepada dua Putri Putin, Katerina Tikhonova dan Maria Vorontsova, setelah Rusia dituduh menyiksa dan membunuh warga sipil di sekitar Kyiv.

"Putin dan banyak kroninya, dan oligarki menyembunyikan kekayaan mereka, menyembunyikan aset mereka bersama anggota keluarga," kata seorang pejabat senior AS.

Kemungkinan sanksi terhadap Kabaeva sendiri memicu pro kontra di internal AS.

Sejumlah pejabat AS menduga, perempuan itu berperan menyembunyikan kekayaan pribadi Putin di luar negeri dan tetap dianggap bisa jadi target sanksi yang potensial.

Namun di sisi lain, sejumlah pihak khawatir sanksi itu akan menjadi pukulan berat bagi Putin dan pada akhirnya bakal meningkatkan ketegangan Moskow dan Washington.

Mantan perwira intelijen AS, Rebekah Koffler, mengatakan, jika Washington betul-betul menjatuhkan sanksi ke Kabaeva, maka Putin akan tersakiti dari sudut pandang personal maupun ekonomi.

"Sayangnya, dia [Kabaeva] tidak mampu menghentikan Putin mengobarkan perang terhadap Ukraina. Tapi, itu pasti akan menyakitkan," kata dia, dikutip New York Post.

Kloffer lalu melanjutkan, "Itu akan membuat dia [Putin] sengsara dan itu pasti akan berdampak pada harta bendanya, kekayaannya, yang disimpan di semua jenis surga pajak."

(isa/has/bac/bac)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK