Menlu Ukraina Minta China Jadi Penjamin Keamanan Kiev

CNN Indonesia
Minggu, 01 Mei 2022 14:15 WIB
Menlu Ukraina Dmytro Kuleba meminta China menjadi penjamin keamanan Kiev. Negara Barat dan Ukraina berulang kali mendesak China untuk mengecam invasi Rusia.
Menlu Ukraina Dmytro Kuleba meminta China menjadi penjamin keamanan Kiev. Negara Barat dan Ukraina berulang kali mendesak China untuk mengecam invasi Rusia. (AFP/Francois Walschaerts).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba meminta China untuk menjadi penjamin keamanan Kiev. Negara Barat dan Ukraina telah berulang kali mendesak China untuk mengecam invasi Rusia.

Pasalnya, China dianggap berusaha untuk tetap netral dalam situasi tersebut. Di sisi lain, Amerika Serikat (AS) juga mengancam, China akan mendapatkan konsekuensi jika memberikan dukungan ke Rusia, baik dalam bentuk militer maupun ekonomi.

"Ukraina saat ini sedang mempelajari dan berusaha mencari kemungkinan memperoleh jaminan keamanan dari anggota tetap Dewan Keamanan PBB, termasuk China, dan negara-negara besar lainnya," kata Kuleba, seperti dikutip oleh kantor berita Xinhua, Sabtu (30/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami mengusulkan agar China menjadi salah satu penjamin keamanan Ukraina, ini sebagai tanda rasa hormat dan kepercayaan kami kepada Republik Rakyat China," imbuhnya.

Pada 2013, China pernah berjanji untuk memberikan jaminan keamanan kepada Ukraina jika diserang atau diancam oleh serangan nuklir. Namun apa yang dilakukan China saat ini bertolak belakang dengan janji tersebut.

Pada bulan lalu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China mengatakan,"jaminan keamanan memiliki batasan yang jelas pada konten dan dipicu dalam kondisi tertentu."

Dilansir dari AFP, komunikasi Ukraina dan China tidak terlalu intens. Kuleba hanya berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi sebanyak dua kali sejak invasi Rusia dimulai pada 28 Februari.

Di sisi lain, pada bulan lalu, Wang bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov untuk menyatakan kerja sama kedua negara "tidak terbatas."

Lebih lanjut, Kuleba memperingatkan China tentang krisis pangan global yang akan mengancam China jika perang terus berlangsung.

"Kami juga percaya bahwa perang ini bukan untuk kepentingan China," katanya

(lom/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER