Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mendesak kongres meloloskan pembuatan undang-undang hak aborsi terkait kasus Roe v. Wade pada 1973 dan mengatakan itu merupakan hal 'fundamental' bagi wanita.
"Roe telah menjadi hukum negara selama hampir 50 tahun, dan keadilan dasar serta stabilitas hukum kita menuntut agar itu tidak dibatalkan," kata Biden dalam pernyataannya.
Komentar Biden datang setelah draf opini setebal 98 halaman yang ditulis Hakim Agung Samuel Alito dibocorkan media Politico. Draf ini berisi pendapat bahwa pengesahan hak aborsi dalam kasus Roe v. Wade adalah kesalahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biden menyampaikan bila opini final itu terealisasi maka akan menjadi 'keputusan radikal' yang akan mempertanyakan 'semua tentang hak'.
"Gagasan bahwa kita membiarkan negara bagian membuat keputusan itu, daerah membuat keputusan, akan menjadi perubahan fundamental dalam apa yang telah kita lakukan," kata Biden sebelum pergi menggunakan Air Force One, diberitakan CNN.
"Jadi jika ini berlanjut, dalam pandangan saya ... perhatiannya apakah ada hak untuk memilih atau tidak. Ini berlaku untuk hak-hak dasar lainnya, hak menikah, hak untuk menentukan seluruh rentang kehidupan. Ini adalah perubahan fundamental dalam yurisprudensi Amerika," katanya lagi.
Seorang juru bicara Mahkamah Agung mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa draf yang dipublikasi Politico 'asli', tetapi dia bilang 'itu tidak mewakili keputusan pengadilan atau posisi final dari anggota manapun dalam kasus ini'.
Biden mengatakan berharap tidak cukup suara untuk membatalkan Roe v. Wade.
Sebelumnya dia menyatakan dalam pernyataan tertulis bahwa jika pengadilan membatalkan Roe, maka itu akan menjadi tanggung jawab pembuat undang-undang melindungi akses ke perawatan kesehatan reproduksi. Dia juga meminta pemilih mendukung hak aborsi dalam pemilihan paruh waktu pada November.
"Di tingkat federal, kita akan membutuhkan lebih banyak senator pro dan mayoritas pro di DPR untuk mengadopsi undang-undang yang mengkodifikasi Roe, yang akan saya usahakan untuk disahkan dan ditandatangani menjadi undang-undang," kata Biden.
Undang-undang yang akan melindungi akses aborsi telah disahkan DPR pada September, namun gagal maju di Senat.
Bila pengadilan pada akhirnya merilis opini final sejalan draf, maka ini akan menjadi keputusan soal aborsi paling besar selama beberapa dekade dan akan mengubah lanskap kesehatan reproduksi perempuan di AS.
Politico pada Senin (2/5) merilis draf opini yang mayoritas ingin menjatuhkan Roe v. Wade. Draf itu diedarkan pada awal Februari menurut Politico dan kebocoran ini mengejutkan atas tingkat kerahasiaan Mahkamah Agung.
Opini akhir belum dirilis, isi dan bahasanya masih bisa berubah sebelum benar-benar diterbitkan. Pendapat akhir dalam kasus ini diperkirakan tidak akan dipublikasi sampai akhir Juni.
(fea)