Presiden Amerika Serikat Joe Biden bersumpah Presiden Rusia Vladimir Putin tak akan pernah bisa mengambil alih Ukraina.
Janji tersebut diutarakan Biden saat mengumumkan pengiriman bantuan militer tambahan bagi Ukraina pada Rabu (20/4) waktu Washington D.C.
"Persatuan kita di dalam negeri dengan sekutu dan mitra kami, dan persatuan kami dengan rakyat Ukraina, mengirimkan pesan yang jelas kepada Putin," kata Putin dalam jumpa pers di Gedung Putin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia tidak akan pernah berhasil mendominasi dan menduduki seluruh Ukraina. Itu tidak akan pernah terjadi," paparnya menambahkan seperti dikutip AFP.
Dalam kesempatan itu, Biden mengumumkan Amerika akan memberikan tambahan bantuan sebesar US$500 juta bagi pemerintah Ukraina yang masih digempur habis-habisan oleh Rusia.
Beberapa hari sebelumnya, Biden juga telah mengumumkan Amerika akan menggelontorkan bantuan lagi sebesar US$800 juta bagi negara eks Uni Soviet itu.
Dengan begitu, total bantuan yang telah diberikan AS kepada Ukraina, kata Biden, telah mencapai US$1 miliar lebih sejak dua bulan invasi Rusia berlangsung.
Biden juga mengumumkan program penerimaan pengungsi Ukraina secara sukarela atau Unite for Ukraine. Dengan inisiatif itu, AS membuka pintu bagi pengungsi Ukraina yang membutuhkan tempat berlindung.
"Saya mengumumkan sebuah program, 'Unite for Ukraine' yang memungkinkan warga Ukraina yang mencari perlindungan untuk datang langsung dari Eropa ke Amerika Serikat. Program pembebasan bersyarat kemanusiaan baru ini akan melengkapi jalur hukum yang ada yang tersedia di AS untuk warga Ukraina, termasuk soal visa imigran dan pemrosesan pengungsi, "kata Biden seperti dikutip CNN.
Biden menegaskan para pengungsi Ukraina yang ingin datang ke AS harus memiliki sponsor di Negeri Paman Sam, seperti keluarga atau organisasi non-pemerintah.
"Program ini akan cepat, akan disederhanakan, dan akan memastikan Amerika Serikat menghormati komitmennya kepada rakyat Ukraina dan tidak perlu melewati perbatasan selatan kami," katanya.
Biden juga mengumumkan kapal-kapal Rusia dan yang berkaitan dengan negeri beruang merah tidak akan diterima lagi untuk berlabuh di pelabuhan-pelabuhan Amerika. Hal tersebut menjadi sanksi terbaru AS terhadap Rusia yang masih enggan menghentikan gempurannya ke Ukraina.