Awal Mula Riuh Aborsi di Amerika Serikat hingga Picu Demo Besar

CNN Indonesia
Rabu, 04 Mei 2022 11:05 WIB
Amerika Serikat tengah bergejolak setelah Mahkamah Agung berupaya membatalkan hak aborsi. Berikut awal mula keriuhan soal hak aborsi di AS.
Amerika Serikat tengah bergejolak setelah Mahkamah Agung berupaya membatalkan hak aborsi. Berikut awal mula keriuhan soal hak aborsi di AS. (Getty Images via AFP/WIN MCNAMEE)
Jakarta, CNN Indonesia --

Amerika Serikat tengah bergejolak setelah Mahkamah Agung berupaya membatalkan hak aborsi. Hal tersebut bahkan memicu demo besar yang terbagi antara dua kubu pro dan kontra.

Keriuhan ini sendiri bermula saat media Politico membocorkan draf opini yang ditulis Hakim Agung AS Samuel Alito setebal 98 halaman. Draf tersebut berisi pendapat bahwa pengesahan hak aborsi dalam kasus Roe v Wade merupakan kesalahan.

Menanggapi kebocoran draf itu, Presiden AS Joe Biden pun buka suara. Ia mendesak kongres meloloskan pembuatan Undang-Undang hak aborsi, sebab itu merupakan hal fundamental.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Roe v Wade telah menjadi hukum negara selama hampir 50 tahun, dan keadilan dasar serta stabilitas hukum kita menuntut agar itu tak dibatalkan," kata Biden dalam pernyataan resmi, seperti dikutip CNN.

abor

Ia mengatakan jika keputusan opini itu final, maka akan menjadi keputusan yang radikal.

"Ide bahwa kami membiarkan negara bagian membuat keputusan itu, daerah membuat keputusan itu, akan menjadi perubahan fundamental soal apa yang sudah kita lakukan," lanjut Biden.

Selain Biden, Wakil Presiden AS Kamala Harris juga menyampaikan keprihatinannya. Ia mengutarakan bahwa upaya MA membatalkan Roe v Wade merupakan serangan terhadap perempuan.

"Jika pengadilan membatalkan Roe v Wade, itu akan menjadi serangan langsung terhadap kebebasan," kata Harris, seperti dikutip Reuters.

Sementara itu, Gubernur Oklahoma, Kevin Stitt, meneken UU yang melarang aborsi usai enam pekan kehamilan pada Selasa kemarin.

"Saya ingin Oklahoma menjadi negara bagian yang paling pro-kehidupan di negara ini karena saya mewakili empat juta warga Oklahoma yang sangat ingin melindungi bayi yang belum lahir," kata Stitt di Twitter.

Selain para pejabat, warga sipil juga menyampaikan pendapat di jalan. Demonstrasi besar-besar mencuat. Orang ramai-ramai berkumpul di depan gedung Mahkamah Agung Amerika Serikat (AS) pada Selasa waktu setempat.

Sebagian dari mereka mendukung upaya pembatalan hak aborsi, sebagian lainnya menolak hal tersebut.

"Saya akan berjuang dengan sisa hidup saya," kata salah satu demonstran yang sudah berusia 70 tahun, Lynn Hart dikutip AFP. Ia cemas jika cucu-cucunya nanti tak mendapat hak yang sudah dirasakannya.

Sebelum MA memutuskan aborsi adalah hak yang dilindungi, Hart mengaku telah melakukan tindakan tersebut saat masih remaja. Lalu pada 1973, saat MA meresmikan hak aborsi, dia kembali melakukannya.

Peserta demo lain tampak memegang pamflet bertuliskan, "Tubuhku, pilihanku," sebelum menempelkannya di pagar-pagar.

Di antara mereka yang pro, ada kelompok yang menyuarakan agar hak aborsi dibatalkan.

Aktivis anti-aborsi dari Seattle Kristin Monaghan mengatakan ia ragu pengadilan mayoritas yang dianggapnya konservatif akan membatalkan Roe v Wade.

Demonstran anti-aborsi yang lain, Archi Smith mengatakan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, dan ia berharap hakim berpihak pada kehidupan.

(isa/agn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER