Pasukan keamanan elite Vityaz Rusia merupakan salah satu pasukan yang ditemukan berada di lokasi kejadian. Vityaz berada di bawah komando Garda Nasional Rosgvardiya yang dipimpin langsung oleh Viktor Zolotov. Ia merupakan mantan pengawal Presiden Rusia yang melapor langsung ke Putin.
Pasukan lainnya yaitu pasukan penerjun payung dari Divisi Serangan Udara Pengawal ke-76 di Bucha. Pasukan itu ditemukan melakukan tindak kekerasan terhadap pria tak bersenjata.
Lihat Juga : |
Divisi Serangan Udara Pengawal ke-76 merupakan pasukan yang berada di bawah Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, seorang loyalis Putin. Baik Kementerian Pertahanan maupun Shoigu tak membuka suara terkait hal ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, tiga unit Pasukan Chechen juga tampak beroperasi di sekitar Bucha selama bulan Maret. Chechen ditemukan berada di Bucha berdasarkan keterangan saksi mata dan hasil pencocokan video. Meski begitu, pihak berwenang Chechen tidak menanggapi pertanyaan tentang kegiatan pasukan mereka di daerah tersebut.
Menanggapi lebih dari 400 laporan kematian di Bucha, Presiden AS Joe Biden mengecam Putin sebagai "penjahat perang". Namun, kecamannya itu ditanggapi Kremlin sebagai tindakan "tak termaafkan".
Rusia membantah pasukannya melakukan kekejaman dan mengklaim bahwa gambar mayat di jalan-jalan Bucha adalah palsu. Mereka menyebut invasinya di Ukraina sebagai operasi khusus untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" Ukraina.
Terkait hal ini, Kejaksaan Ukraina menyatakan tengah menyelidiki lebih dari sembilan ribu potensi kejahatan perang oleh pasukan Rusia. Pengadilan Kriminal Internasional juga sedang menyelidiki potensi pelanggaran hak asasi manusia dalam perang tersebut.
Pada April, Jaksa Agung Ukraina mengumumkan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi 10 tentara Rusia yang dicurigai melakukan pelanggaran terhadap warga sipil di Bucha. Sebanyak 323 proses pidana juga tengah diselidiki saat ini.
(bac/blq/bac)