Gubernur Luhansk Sergii Gaidai, membeberkan kengerian serangan rudal Rusia yang menghantam sebuah sekolah di Bilogorivka, desa bagian timur Ukraina, Sabtu (7/5) lalu.
Sekolah tersebut menampung setidaknya 90 warga sipil yang mencari Gaidai mengatakan sekitar 60 orang yang berlindung di sekolah dikhawatirkan tewas akibat serangan udara tersebut.
"Bom jatuh ke sekolah dan sayangnya hancur total. Total ada 90 orang, 27 diselamatkan," kata Gaidai, dikutip dari AFP, Minggu (8/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Enam puluh orang yang berada di sekolah sangat mungkin tewas," imbuhnya.
Tim evakuasi dilaporkan tak bisa bekerja semalaman karena khawatir muncul serangan baru. Meski begitu, mereka tetap melanjutkan penyelamatan pada Minggu hari ini.
Tim juga mencari korban selamat di desa tetangga Shepilivka usai serangan tersebut. Diketahui, serangan rudal itu menghantam sebuah rumah di mana 11 orang menyelamatkan diri di ruang bawah tanah.
Insiden ini berlangsung ketika gempuran Rusia di kawasan timur Ukrainatak juga mereda. Sebelumnya Rusia diklaim telah meledakkan jembatan untuk memperlambat serangan balasan Ukraina di timur laut.
Sementara itu, pemerintah Ukraina menyebut seluruh wanita, anak-anak, dan orang tua telah dievakuasi dari pabrik baja Azovstal di Mariupol yang juga menjadi salah satu zona perang dengan Rusia.
Rusia juga dituduh Ukraina telah menghancurkan Kota Pelabuhan Odessa.
Wali Kota Kyiv telah mengimbau warga supaya waspada dan tetap berada di dalam rumah pada Minggu (8/5) sampai Senin (9/5).
Pada hari-hari itu, Rusia disebut akan mengumumkan hari kemenangannya sekaligus pernyataan perang resmi oleh Presiden Vladimir Putin pada Senin besok.