Yoon Suk-yeol mengucapkan sumpah sebagai Presiden Korea Selatan di Majelis Nasional Seoul pada hari ini, Selasa (10/5).
"Saya bersumpah di depan orang-orang bahwa saya akan setia menjalankan tugas presiden," kata Yoon, dikutip dari AFP.
Tak hanya mengucapkan sumpah kepresidenan, Yoon mengatakan bakal membuka kemungkinan dialog dengan Korea Utara meski menilai Pyongyang merupakan ancaman bagi Seoul.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meski program senjata nuklir Korut merupakan ancaman, tak hanya untuk keamanan kami dan Asia Timur Laut, pintu dialog akan terus terbuka agar kita bisa menyelesaikan ancaman ini secara damai," tutur Yoon, sebagaimana dilansir Reuters.
"Jika Korut benar-benar memulai proses denuklirisasi penuh, kami bersiap bekerja sama dengan komunitas internasional untuk memberikan rencana yang dapat memperkuat ekonomi Korut dan meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya," lanjutnya.
Yoon tidak menjelaskan lebih lanjut rencananya untuk berdialog dan memberikan insentif kepada Korut. Namun, penasihat keamanan nasional Yoon, Kim Sung-han, mengatakan kepada Reuters bahwa pemerintah Yoon bakal membuat rencana agar Pyongyang bisa segera mendapatkan keringanan dari sanksi ataupun mendapatkan bantuan ekonomi sebagai ganti upaya denuklirisasi.
Sebagaimana diberitakan Reuters, Yoon memenangkan pemilihan presiden Korsel pada Maret kurang dari setahun ia masuk ke dalam dunia politik.
Lihat Juga :![]() KILAS INTERNASIONAL Putin Klaim Barat Ingin Invasi Rusia hingga AS Sanksi WNI Bantu ISIS |
Dalam kepemimpinannya sekarang, Yoon bakal berhadapan dengan dua masalah, yakni uji coba senjata baru yang dilakukan Korut, pun inflasi yang mengancam pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.