Presiden Brasil Jair Bolsonaro dikabarkan mencopot Bento Albuquerque dari posisi menteri energi pada Rabu (11/5). Penggantian dilakukan setelah Bolsonaro berulang kali mengkritik kenaikan harga bahan bakar oleh perusahaan minyak milik negara Petrobras.
Lonjakan harga BBM menjadi biang kerok kenaikan inflasi yang merusak popularitasnya untuk pilpres Oktober mendatang.
Dilansir dari AFP, Albuquerque menjabat menteri energi Bolsonaro sejak presiden sayap kanan itu menjabat pada 2019. Ia akan digantikan oleh Penasihat Kementerian Ekonomi Adolfo Sachsida.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian energi mengatakan Albuquerque mengundurkan diri karena "alasan pribadi" setelah pertemuan dengan Bolsonaro. Namun, spekulasi beredar di media Brasil bahwa ia telah dipecat.
Penggantian itu terjadi setelah Bolsonaro menyebut keuntungan Petrobras baru-baru ini sebagai "pemerkosaan". Ia meminta Albuquerque dan kepala eksekutif perusahaan, Jose Mauro Coelho, untuk menghentikan kenaikan harga bahan bakar.
Kendati demikian, Albuquerque dan Kementerian Energi tidak memiliki peran langsung dalam keputusan harga oleh Petrobras. Dalam hal ini, kebijakan penetapan harganya didasarkan pada pasar minyak internasional.
Mengabaikan presiden, Petrobras tetap menaikkan harga solar sebesar 8,9 persen pada awal pekan ini.
Bolsonaro berulang kali mengganti kepala eksekutif Petrobras. Pada Februari 2021, ia mencopot Roberto Castello Branco. Kemudian, April lalu, ia mengganti Joaquim Silva e Luna A.
Perusahaan kian membuat Bolsonaro marah usai melaporkan laba bersih kuartal I 2022 sebesar US$8,6 miliar pada Kamis pekan lalu atau naik 38 kali lipat dari kuartal pertama 2021.
Tahun lalu, harga bahan bakar di Brasil melonjak lebih dari 33 persen. Hal itu mendorong inflasi tahunan Brasil lebih dari 12 persen yang menggerus pendapatan warga.
(afp/sfr)